REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, memminta supaya segera dibentuk tim nasional. Dalam proses pembentukannya, dia menyarankan agar PSSI memperhatikan para pemain terbaik yang lahir dari gelaran Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016 yang kini sedang bergulir.
"ISC ini seharusnya menjadi model obyektif. Potensi-potensi pemain harus dilihat dan direkrut untuk menjadi pemain timnas," katanya saat ditemui di kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis (19/5).
PSSI bersama pemerintah sudah sepakat menjadikan pencabutan pembekuan PSSI sebagai momentum memperbaiki dan meningkatkan prestasi sepak bola Indonesia.
Pekan lalu, Direktur Hukum PSSI Aristo Pangaribuan, bersama Deputi V di Kemenpora, Gatot Dewa Broto sekata soal target Timnas Garuda untuk menjuarai Piala AFF Myanmar. Kompetisi internasional dua tahunan sekali itu, bakal dihelat pada November tahun ini.
Piala AFF tersebut pun menjadi kompetisi internasional perdana yang sepertinya 'wajib' diikuti oleh Timnas Garuda usai normalisasi PSSI dan pencabutan embargo sepak bola Indonesia oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Imam menambahkan, ada keinginan Kemenpora agar Timnas Garuda yang baru mendapat perhatian khusus. Pengkhususan itu diterangkan dia seperti adanya pendidikan dan pelatihan tanding para pemain yang akan dilakukan di luar negeri.
Imam merekomendasikan para pemain timnas anyar tahun ini, agar disekolahkan di Eropa atau negera-negara sepak bola lainnya.
"Saya inginnya ada terlebih dahulu pra kondisi. Ide saya, agar timnas ini dalam tiga bulan ini, bisa sekolah dan latih tanding di Eropa (sebelum laga-laga resmi internasional)," sambung Imam.
Sementara itu, terkait pembentukan Timnas Garuda, Komite Teknik PSSI memang sudah memulai untuk melaporkan siapa yang pantas membawa Merah Putih ke lapangan. Rencananya, pada pekan depan Komite Teknik akan melaporkan soal komposisi para Timnas Garuda.