Selasa 31 May 2016 11:09 WIB

Menpora Restui Pangkostrad Rebut Kursi Ketum PSSI

Rep: Ali Mansur/ Red: Fernan Rahadi
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memberikan keterangan pers terkait pencabutan Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI di Jakarta, Rabu (11/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memberikan keterangan pers terkait pencabutan Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI di Jakarta, Rabu (11/5). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok 85 telah resmi menunjuk Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi sebagai ketua kelompok. Dengan penunjukan itu, Presiden Direktur PS TNI itu juga berpeluang dicalonkan menjadi ketua umun PSSI menggantikan La Nyalla Mahmud Mattalitti. Bahkan, Letjen TNI Edy Rahmayadi menyambut antusias pinangan kelompok yang menginginkan kongres luar biasa (KLB) tersebut. 

Acara penunjukan tersebut dihadiri sebagian besar anggota K-85 di kantor PS TNI, area Rasuna Epicentrum. Letjen Edy Rahmayadi menyatakan, sudah satu bulan lebih K-85 yang beranggotakan sekitar 92 pemilik suara berjalan tanpa ketua. Maka dari itu, dia dengan senang menerima penunjukan sebagai ketua kelompok dengan harapan KLB dapat segera bergulir. 

Letjen Edy Rahmayadi mengatakan, K-85 sudah mengajukan KLB kepada PSSI sesuai prosedur. Oleh karena itu, PSSI wajib secepatnya memproses permintaan tersebut.

“Saat ini saya diminta bapak ketua tim kelompok 85 dengan kekuatan 92 voters. Jika ke depannya dicalonkan sebagai ketua PSSI, ya, alhamdulilah. Tapi, saya pasti akan laporan dulu ke atasan. Kalau sekarang, masih jadi ketua kelompok, jadi saya kira tak usah laporan dulu,” jelas Edy saat jumpa pers di kantor PS TNI, pekan lalu.

Edy menambahkan, K-85 tidak dalam tekanan untuk meminta KLB PSSI dan menunjuk dirinya sebagai ketua kelompok. Menurut dia, sepak bola berbeda dengan politik yang bisa ditekan. Tidak hanya itu, Edy juga menegaskan K-85 siap dipanggil kapan pun oleh PSSI untuk diverifikasi. Ini sebagai bukti jika keinginan mereka untuk meminta KLB adalah murni dari hari mereka sendiri.

Kemudian Edy juga mengancam bakal melaporkan kepada FIFA jika keinginan K-85 tidak diindahkan oleh PSSI. Namun, sebelumnya, K-85 akan kembali menyurati PSSI terkait KLB untuk ketiga kalinya. Akan tetapi, jika sampai tanggal 18 Juni mendatang tidak ada respons positif, pihaknya akan langsung menyurati FIFA untuk mengajukan KLB. Dengan begitu, FIFA diharapkan akan membentuk komite normalisasi.

Pelopor kelompok 85, Umuh Mukhtar, menyatakan, K-85 tidak diintervensi pihak mana pun. Dibentuknya K-85 adalah untuk mencari solusi dan perubahan.

Saat ini, PSSI dinilai tidak memiliki pemimpin dan para voters berhak untuk mencari ketua baru PSSI. Umuh menilai integritas Letjen TNI Edy Rahmayadi tidak diragukan lagi. Apalagi, di TNI AD dia sudah memilki tiga bintang.

“Sebagai pemimpin, beliau tidak diragukan lagi. Kalau ragu, tidak (mungkin) jadi bintang tiga. semua harus kompak walaupun masih ada 15 (voters) yang belum ikut. Kami tidak menjelekkan pengurus yang lama, kami hanya ingin perubahan,” ujar Umuh.

Terkait peluang Edy diusung sebagai calon ketua umum baru, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mempersilakan Pangkostrad untuk menjadi calon ketua umum (ketum) PSSI. Menurut Imam, keputusan tersebut adalah kewenangan PSSI dan para anggotanya. Apalagi, kata Imam, saat ini merupakan kesempatan terbaik bagi para voters untuk menentukan masa depannya sendiri.

"Soal KLB itu hak para voters, kami tidak ingin terlalu jauh ikut campur, nanti dianggap intervensi lagi. Kami menyerahkan semuanya kepada voters karena itu hak mereka, bukan kami. Saya cuma menyarankan agar mereka mencari pemimpin yang baik dan penuh dengan kedisiplinan," ucap Imam, beberapa waktu lalu.

Terkait rangkap jabatan yang nantinya akan disandang Letjen Edy jika menjadi ketum PSSI, Imam menyatakan itu tak menjadi masalah. Imam juga meminta agar tidak ada rekayasa dalam kongres tersebut sehingga semua yang dilakukan saat ini tidak sia-sia. Dia berharap ketua umum baru PSSI dapat jauh lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement