Keberhasilannya menjadi pilihan utama para pelatih Milan atau Italia karena Maldini selalu bisa beradaptasi dengan strategi yang diterapkan para juru taktik. Filosofi Milan pun sudah melekat kuat di dalam dirinya.
Ketika Baresi mundur dari gemerlap sepak bola, ban kapten Milan diwariskan kepada Maldini. Kebesaran Baresi nyatanya tidak membebani Maldini. Ia langsung mempelajari bermain sebagai libero saat Zaccheroni menitahkan peran yang ditinggalkan Baresi kepada Maldini. Perintah itu pun ciamik dikerjakan Maldini.
Kepada FIFA.com, Maldini membagi resep mengapa ia begitu tangguh mengawal garis pertahanan Milan. "Saya hanya belajar menerima setiap bagian dan pembagian peran di Milan."
Milan adalah satu dari sedikit yang mempertahankan gaya bermain. Puluhan bahkan ratusan pemain datang dan pergi, tapi filosofi Milan tidak pernah berubah. Dan Maldini menjadi bagian dari filosofi Milan yang sudah berjalan lebih dari satu abad.
Mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson mengaku Maldini adalah pemain Italia yang pernah menggugah hatinya. Tapi, ia gagal membeli loyalitas keluarga Maldini.
Kepada ayahnya, Cesare Maldini, Fergie sempat mengutarakan keinginannya memboyong Paolo ke Old Trafford. “Saya pernah sekali waktu menanyakan status Maldini kepada ayahnya, Cesare Maldini,” kata Ferguson. “Dia menatapku dengan pandangan aneh seolah saya orang gila. Dari sana saya tahu jawabannya pasti tidak.”
Ikuti Whatsapp Channel Republika
