Ahad 26 Jun 2016 22:40 WIB

Arema Masih Puncaki Klasemen ISC Seusai Tahan Imbang Persipura

Penyerang Arema Cronus Gustavo Giron (kiri) berdue bola dengan bek Persipura Rony Beroperay
Foto: indonesiansc.com
Penyerang Arema Cronus Gustavo Giron (kiri) berdue bola dengan bek Persipura Rony Beroperay

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Arema Cronus tetap kokoh di puncak klasemen sementara Indonesia Soccer Championship (ISC) A 2016. Singo Edan mendapatkan satu poin setelah bermain imbang 0-0 melawan Persipura Jayapura di Stadion Kanjuruhan, Malang, Ahad (26/6).

Arema kini mengumpulkan nilai 17 dari delapan laga, unggul dua angka dari Persipura yang gagal mewujudkan ambisinya menggusur Singo Edan dari puncak klasemen.

Sejak babak pertama, kedua tim memperagakan permainan cepat dan tempo tinggi. Meski Arema sedikit lebih unggul dalam penguasaan bola, kokohnya tembok pertahanan Persipura yang digalang Bio Paulin dan Ricardo Salampessy membuat anak asuh Milomir Seslija itu selalu gagal menerobos jantung pertahanan tim Mutiara Hitam.

Bahkan, hingga menit ke-25 tak satupun peluang tercipta dari kedua tim. Baru menit ke-29, tim Singo Edan mendapatkan peluang emas, dari kaki Cristian Gonzales, lewat kaki kiri memanfaatkan ruang sempit di luar kotak penalti. Namun sayang sepakannya masih lemah mendatar, sehingga belum mampu mengubah kedudukan.

Pada menit ke-32, Mutiara Hitam mulai membalas serangan. Pemain lincah Yohanes Pahabol mendapat kesempatan mencetak gol, sayang sepakannya masih melambung tinggi dari gawang Arema yang dikawal Kurnia Meiga.

Memasuki babak kedua, baik Arema maupun Persipura langsung memperagakan permainan tempo tinggi dan cepat. Hanya, jual beli serangan yang diperagakan kedua tim belum mampu menghasilkan gol. Bahkan, Arema yang mendominasi permainan pada babak kedua berbalik harus bekerja keras mengamankan area pertahanannya. Sebab Persipura mulai melakukan serangan-serangan cepat yang sulit dibendung.

Kondisi hujan yang terus mengguyur memengaruhi permainan kedua tim, apalagi kedua tim saling menempel ketat penyerang masing-masing tim. Pergerakan para penyerang kedua tim sulit berkembang karena masing-masing tim saling menempel rapat penyerangnya.

Permainan kedua tim mulai melamban seiring menurunnya stamina hingga wasit Kusni meniup peluit panjangnya tanda berakhirnya pertandingan. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement