Jumat 22 Jul 2016 18:10 WIB

Simeone, Pochettino, dan Sampaoli Masuk Bursa Pelatih Argentina

Diego Simeone
Foto: REUTERS/Michaela Rehle
Diego Simeone

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES--Diego Simeone dan Mauricio Pochettino masuk dalam kandidat pelatih timnas Argentina. Posisi ini lowong setelah Gerardo Martino mengundurkan diri bulan lalu.

Keduanya dipertimbangkan oleh Komite Regularisasi Federasi Sepak Bola Argentina (AFA) yang diberi mandat oleh FIFA untuk membereskan karut marut di tubuh AFA. Komite ini berisikan empat orang.

"Komite ini akan mengambil alih pengadministrasian (AFA) yang mencakup memilih pelatih tim nasional," kata perwakilan FIFA Primo Corvaro, yang mengangkat anggota komite pada Kamis (21/7).

Kepala Komite Regularisasi Armando Perez berencana terbang ke Eropa bulan depan untuk mendengar secara pribadi dari Simeone pandangannya tentang timnas Argentina. Hal serupa akan dilakukan Perez kepada mantan pelatih Cile Jorge Sampaoli yang sekarang menukangi Sevilla.

Keduanya sebelumnya pernah mengungkapkan ambisi untuk menjadi pelatih Argentina dan akan menjadi pilihan yang populer.

Perez, presiden klub Belgrano, tidak akan mengunjungi Pochettino ke Inggris. Ia berencana berbicara dengan mantan pemain timnas Argentina ini dari Spanyol mengenai ketersediaannya, kata sumber AFA kepada kepada harian La Nacion.

Terakhir, Perez akan terbang ke Barcelona untuk berbicara dengan Lionel Messi. Perez bermaksud meminta mantan kapten tim Tango itu menganulir keputusannya mundur dari sepak bola internasional.

Pemilihan pelatih baru adalah hal yang mendesak dengan kualifikasi Piala Dunia 2018 melawan Uruguay dan Venezuela dijadwalkan berlangsung pada awal September.

AFA yang kekurangan berada dalam krisis sejak kematian mantan orang kuat Julio Grondona pada Juli 2014. Kondisi AFA mencapai titik nadir tahun lalu ketika pemilihan presiden baru berakhir dengan lelucon dengan munculnya 76 suara dari 75 delegasi dengan hasil 38-38.

Corvaro mengatakan panitia akan menggelar pemilihan presiden AFA paling lama 30 Juli 2017.

sumber : REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement