REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hukuman terhadap atletik Rusia berupa larangan tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 akan membuat cabang olahraga ini bersih dari doping dan mencegah terjadinya lagi pelanggaran tersebut, kata atlet lari Jamaika peraih enam emas Olimpiade, Usain Bolt, Jumat (22/7).
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) yang berbasis di Swiss Kamis menolak banding Rusia terhadap sanksi larangan tampil di Olimpiade.
Sanksi tersebut dijatuhkan oleh Federasi Atletik Internasional (IAAF) November lalu terhadap atletik Rusia setelah investigasi independen membongkar adanya praktik doping yang didukung oleh pejabat olahraga negara tersebut.
Keputusan itu dipertahankan pada Juni setelah Dewan IAAF menilai tidak ada kemajuan berarti dalam program antidoping Rusia.
"Keputusan tersebut akan membuat orang takut untuk doping, dan merupakan pesan kuat untuk kebersihan dalam olahraga," kata Bolt.
Pada Olimpiade di London 2012 Rusia menjadi pengumpul medali terbanyak ketiga. Keputusan CAS meningkatkan kemungkinan IOC juga bakal mencoret seluruh atlet Rusia dari Olimpiade 2016.
"Jika mereka merasa mencoret seluruh tim adalah yang terbaik, saya mendukung," katanya. "Peraturan tetap peraturan, dan pelanggaran doping di atletik memang parah," ujar atlet berusia 29 tahun itu.
Bolt masuk dalam tim Olimpiade Jamaika untuk nomor 100 meter, 200 meter 4 x 100 meter, meskipun masih belum pulih dari cedera. Ia yakin akan pulih sebelum berangkat ke Brasil.