REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendesak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menegur keras PT Gelora Trisula Semesta (GTS) dan klub-klub peserta Indonesia Soccer Champions (ISC) 2016. Desakan itu menyusul keputusan PT GTS bersama 18 klub peserta ISC yang membatasi rekrutmen pembentukan Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia oleh kepelatihan Alfred Riedl.
Menpora Imam Nahrawi mengatakan, pembatasan tersebut bertentangan dengan kepentingan nasional dalam bidang olah raga dan peningkatan prestasi sepak bola Indonesia. Menurut dia, kewenangan penuh membentuk Timnas Garuda ada di tangan Riedl yang ditunjuk federasi nasional untuk merekrut dan menyusun program kepelatihan timnas.
"Saya mengecam keras keputusan itu (PT GTS dan klub-klub ISC). Saya minta federasi nasional yang melakukan teguran kalau memang itu menghambat (pembentukan) timnas," kata Imam saat ditemui wartawan di Kemenpora, Jakarta, Senin (25/7).
Imam menegaskan, prinsip utama pembentukan Timnas Garuda, yaitu harus mengedepankan kepentingan negara di atas segalanya. Kata dia, jika pembatasan jumlah rekrutmen pemain dari masing-masing klub peserta ISC tersebut menghalangi pembentukan timnas, itu sama artinya bertentangan dengan asas nasionalisme dalam berolah raga.
"Timnas itu dibentuk untuk membawa Merah Putih (negara). Klub-klub tidak boleh menghalangi," ujar dia. Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun menandaskan, karena pemerintah sudah memberikan kewenangan penuh bagi kepengurusan sepak bola nasional untuk membentuk timnas, maka menjadi kewajiban bagi PSSI untuk menegur keras PT GTS dan para klub atau siapa pun yang mempersulit pembentukan Timnas Garuda.
Pekan lalu, Jumat (22/7) PT GTS dan 18 klub peserta ISC 2016 memutuskan dua hal terkait pembentukan timnas oleh Riedl. Pertama, tentang batasan kepelatihan nasional untuk merekrut pemain dari klub-klub peserta ISC. PT GTS dan klub-klub tersebut, hanya memberikan kuota maksimal dua pemain dari masing-masing peserta ISC yang boleh direkrut ke dalam timnas.
Keputusan kedua, yaitu memberikan batasan waktu bagi kepelatihan Riedl untuk memberikan pelatihan bagi pemain yang direkrut ke dalam timnas tersebut. Batasan waktu dalam latihan timnas itu lantaran dianggap akan berbenturan dengan jadwal pertandingan di sisa kompetisi ISC 2016.