REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu tanpa kehadiran Menpora Imam Nahrawi dan pemerintah hanya mewakilkan Pelaksana Tugas Sesmenpora Sakhyan Asmara untuk menghadiri kegiatan yang cukup menyita perhatian ini.
Meski tanpa Menpora, KLB PSSI dengan agenda yang telah ditetapkan diantaranya penetapan pelaksana tugas ketua umum tetap sesuai dengan jadwal dan pembukaan kegiatan ini dilakukan oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Tono Suratman.
"Saya ditugaskan oleh Pak Menteri untuk menghadiri KLB PSSI. Pak Menteri berharap kongres dapat dilaksanakan dengan prinsip demokrasi, transparan, dan tidak ada politisasi," kata Sakhyan saat memberi kata sambutan.
Selain Plt Sesmenpora, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga mengirim Deputi Bidang Peningkatan Prestasi, Gatot S Dewa Broto. Pada KLB PSSI selain dihadiri perwakilan pemerintah dan KONI, juga dihadiri oleh perwakilan KOI dalam hal ini Muddai Madang serta Dewan Kehormatan PSSI yaitu Agum Gumelar dan Nurdin Halid.
Tidak hanya itu, KLB PSSI yang dihadiri 105 dari 107 anggota PSSI juga dihadiri perwakilan dari FIFA dan AFC yaitu Head of Member Association FIFA, Primo Carvaro dan International Relations Officer AFC, Purushottam Kattel.
Setelah dibuka oleh Ketua KONI, KLB PSSI dilanjutkan dengan pembahasan agenda. Agenda yang pertama adalah penetapan pelaksana tugas (plt) Ketua Umum PSSI dengan masa waktu hingga pemilihan terdekat.
Berdasarkan pencatatan yang dilakukan, 82 pemilik suara PSSI menyetujui Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan menjadi pelaksana tugas. Dengan demikian, Hinca akan mengendalikan dengan resmi federasi sepak bola Indonesia hingga pemilihan terdekat.
Sebelumnya KLB PSSI ini dibayangi demontrasi yang dilakukan pendukung fanatik klub Persebaya Surabaya atau lebih dikenal dengan Bonek. Hanya saja, pantauan di lapangan, Bonek tidak ada disekitar lokasi kongres.