REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Setelah mendukung Rio Haryanto berkiprah di ajang Formula Satu, Pertamina memutuskan untuk menyemarakkan dunia sepakbola Indonesia dengan pembentukan Pertamina Soccer Club. Klub sepakbola itu nantinya akan didukung oleh pemain-pemain unggulan dari Pertamina Soccer School.
"Semua cabang Pertamina di 34 provinsi dapat ikut memantau bibit unggul di daerahnya masing-masing untuk kemudian ditawarkan kesempatan mengikuti pembinaan di Pertamina Soccer School," kata Dirut Pertamina Dwi Soetjipto.
Gagasan itu muncul setelah Dwi menyaksikan coaching clinic Pertamina bersama Pertamina Soccer School terhadap guru olahraga dan pelatih sepak bola lokal di Manokwari, Papua Barat, Selasa (16/8) lalu. Ada sejumlah hal yang membuat ide tersebut menguat. Utamanya terkait kepemilikan aset potensial yang dapat mendukung lahirnya atlet sepakbola profesional. "Selain memiliki Sekolah Sepakbola, Pertamina juga mempunyai lapangan yang memadai di Simprug, Jakarta," ungkap Dwi.
Sekolah Sepakbola Pertamina berdiri sejak 2012. Dikelola oleh Pertamina Foundation, Sekolah Sepakbola tersebut bekerja sama dengan klub dari seri A liga Italia, AC Milan. "Tanggung sekali jika bakat para pemain Liga Sepakbola Pertamina U-16 tersalurkan ke level kompetisi yang lebih tinggi," ujar Dwi.
Selama ini, keberadaan fasilitas sepakbola berikut sumber daya manusia yang ada belum memberikan dampak signifikan terhadap nama baik Pertamina. "Ini sedang kami pelajari prosesnya harus seperti apa," ucap Dwi.
Dengan adanya klub sepakbola profesional, tiap anggota skuad nantinya akan menjadi duta Pertamina. Di samping itu, para pemain yang sudah berlatih bersama Sekolah Sepakbola Pertamina dapat menemukan wadah untuk karier profesionalnya.
Terkait rencana tersebut, Dwi optimistis Pertamina Soccer Club bisa lahir dalam waktu kurang dari satu tahun. Terlebih anggaran pembinaan sepakbola jauh di bawah kebutuhan pembiayaan untuk mendukung pembalap profesional. "Pertamina Soccer Club targetnya ikut berkompetisi di liga sepakbola nasional," tutur Dwi.