REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berjanji secepatnya mencarikan bonus atlet peraih medali di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016. Menpora Imam Nahrawi mengatakan, imbalan uang kontan para pahlawan olah raga itu akan digelontorkan dalam tahun ini juga.
"Pasti segera kita cairkan. Nanti (penyerahan bonus) setelah Paralympic Games (Paralimpiade). Karena (atlet paralimpik) Indonesia juga ikut," kata dia kepada wartawan, di Kemenpora, Jakarta, Kamis (18/8).
Imam mengatakan Kemenpora menjanjikan bonus kontan Rp 5 miliar bagi atlet dengan prestasi medali emas di olimpiade tahun ini. Bagi peraih medali perak, bonus Rp 2 miliar juga menanti. Sedangkan atlet peraih medali perunggu, uang kontan Rp 1 miliar juga akan diberikan.
Bukan itu saja, Kemenpora juga menyiapkan Jaminan Hari Tua (JHT) bagi olimpian yang besarannya Rp 20 juta per bulan bagi atlet peraih medali emas. Atlet peraih medali perak, berhak atas jaminan Rp 15 juta dan peraih perunggu sebesar Rp 10 juta. ''JHT ini berlaku seumur hidup bagi para para olimpian. Program bonus dan jaminan hidup para olimpian tersebut, juga berlaku sama bagi paralimpik Indonesia.''
Imam mengatakan, saat ini Kontingen Indonesia meraih tiga medali. Satu medali emas yang diraih pasangan ganda campuran bulutangkis, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (Owi dan Butet). Dua medali perak diraih Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni dari cabang angkat besi. Itu artinya, Kemenpora akan menyiapkan bonus sebesar Rp 9 miliar untuk keempat atlet tersebut sesuai dengan raihan masing-masing.
Bonus tersebut, diterangkan Imam diberikan berdasarkan raihan per nomor olah raga. Bonus Rp 5 miliar untuk pasangan Owi dan Butet. Imbalan kontan Rp 2 miliar masing-masing untuk Eko dan Sri.