REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menjanjikan bonus Rp 5 miliar bagi peraih medali emas Olimpiade Rio de Jeneiro, Brasil, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan cair paling lambat akhir September 2016.
"Mudah-mudahan akhir September bonus Rp 5 miliar buat Owi dan Butet (Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir) bonus Rp 2 miliar untuk Eko dan Sri sudah bisa kita cairkan bersama dengan calon pahlawan paralimpik. Kita doakan bisa," kata Menpora Imam Nahrawi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (24/8).
Imam mengatakan pemberian bonus untuk atlet berprestasi di olimpiade telah disampaikan secara simbolik. Namun, Imam menekankan tradisi yang selama ini berjalan pemberian bonus diserahkan pascaparalimpik (olimpiade bagi atlet penyandang disabilitas) usai.
"Pemberian bonus kemarin sudah kami sampaikan secara simbolik, tapi tradisi kami pemberian bonus itu diserahkan pascaparalimpic. Biasanya setelah olimpiade ada paralimpik khusus atlet difabel itu September," katanya.
"Ini kejutan sebetulnya. Pertama saya sampaikan satu medali emas Rp 5 miliar. Sesungguhnya untuk kejutan sama Owi/Butet dan benar saya sampaikan apa adanya mereka senangnya setengah mati. Dan memotivasi atlet dan mulai sekarang kita bermimpi jadi olimpian dan kita dorong seluruh olahraga Indonesia masuk olimpiade," kata Imam menambahkan.
Sebelumnya pemerintah menjanjikan Rp 5 miliar bagi peraih medali emas. Dengan demikian, ganda campuran bulu tangkis, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, masing-masing akan mengantongi bonus Rp 5 miliar.
Atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni, yang terlebih dahulu menyumbangkan medali perak juga akan mendapatkan bonus masing-masing Rp 2 miliar