REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua asosiasi pemain sepak bola, Asosiasi Pemain Sepak Bola Indonesia (APSI), dan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) bakal dilebur menjadi satu dalam waktu dekat. Sehingga diharapkan tidak ada lagi perbedaan dalam wadah pemain sepak bola di Indonesia.
Setelah sebelumnya, hanya APSI yang diakui keberadaannya oleh PSSI. Sementara APPI-lah yang diakui oleh FIFPro, yaitu organisasi perwakilan pemain sepak bola seluruh dunia. Bahkan FIFA tidak akan pernah menerima asosiasi pemain yang tidak diakui FIFPro.
Rencana pelemburan kedua asosiasi itu terjadi setelah perwakilan APPI, dan APSI mengelar pertemuan bersama PSSI di LMPP Building. Dalam rapat itu kedua asosiasi pemain tersebut mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Selama ini hanya APSI yang memiliki suara di PSSI. Maka dari itu, kedua asosiasi tersebut akan menjadi satu sebelum Kongres Luar Biasa (KLB) Pemilihan pada 17 Oktober di Makassar berlangsung.
Selain itu, apabila sampai KLB tak kunjung bergabung mereka terancam tidak diakui keberadaannya oleh FIFA. Tentu saja baik APSI maupun APPI tidak ingin keberadaan mereka dianggap oleh induk organisasi sepak bola dunia tersebut.
"Terima kasih kepada PSSI yang sudah menjadi mediator, intinya asosiasi pemain harus satu. Mudah-mudahan sebelum tanggal 17 Oktober sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) di antara kami," kata Pendiri APSI Irawadi Hanafi di LMPP Building, Rabu (25/8) sore WIB.
Hal senada juga diungkapkan oleh CEO APPI, Valentino Simanjuntak. Pria 34 tahun itu merasa senang dengan hasil pertemuan yang dilakukan. Valentino berharap pertemuan antara APSI dengan APPI dapat melahirkan win-win solution antara kedua asosiasi tersebut. Sehingga tidak asosiasi baru gabungan keduanya bisa lebih maksimal lagi menjadi wadah bagi pemain sepak bola Indonesia.
Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan menuturkan ini merupakan hal yang baik bagi kedua asosiasi pemain tersebut. Apalagi FIFA sendiri sudah sering meminta kedua asosiasi tersebut menjadi satu, dengan harapan tidak ada lagi dualisme asosiasi pemain. Maka dengan bersatunya mereka nanti, pemain akan terlindungi dengan baik.