REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi mengungkapkan niatnya untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI kepada awak media di Executive Longue Room, Makostrad, Jakarta Pusat pada Selasa (30/8). Ia mengatakan, niatnya ini sudah diketahui banyak pihak, termasuk oleh Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmatyo.
Ia menjelaskan sudah mendapatkan izin dari Panglima TNI untuk mencalonkan diri dalam pemilihan ketum PSSI dalam kongres pemilihan 17 Oktober mendatang.
"Pada dasarnya saya menyukai sepakbola. Mau nanti jadi ketua umum atau tidak, saya tetap bangga jika melihat timnas Merah Putih berlaga," kata Edy.
Dia menyatakan, salah satu targetnya jika terpilih adalah memberantas mafia sepak bola di Tanah Air. "Bersama rekan-rekan (media) saya percaya dapat menghilangkan sepakbola gajah dan sebagainya," tegasnya.
Pria 55 tahun tersebut turut mengkritisi kinerja pengurus PSSI terdahulu. Selama ini, kata dia, otoritas tertinggi sepak bola di Tanah Air tersebut telah gagal dalam memajukan sepak bola Indonesia karena tidak adanya konsistensi dan kejujuran sesama anggota dan juga masyarakat.
"Bola PSSI sudah berada sejak tahun 1930. Tapi terus menerus dibina tak kunjung berprestasi. Lalu apa kesalahannya? Kesalahannya itu karena tidak konsisten, ada ketidakjujuran, serta pembinaan tak bertahap, bertingkat, berlanjut. Maka itu kami perlu membenahinya," kata dia.
Edy Rahmayadi diusung oleh mayoritas pemilik suara yang sebelumnya tergabung dalam Kelompok 85 atau yang dikenal dengan K-85. Pengembalian formulir Edy sebagai bakal calon ketum PSSI akan diserahkan kepada Komite Pemilihan (KP) pada Rabu (31/8).