REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menegaskan penyelenggaraan Pekan Olah Raga (PON) XIX/2016 Jawa Barat (Jabar) telah siap dilaksanakan. Menurutnya, seluruh sarana dan prasarananya pun juga telah siap digunakan.
Menurut Aher, sapaan Ahamd Heryawan, dari segi persiapan secara kemanusiaan, ikhtiar kemanusiaan, usaha kemanusiaan ini sudah kita usahakan sebaik mungkin, semaksimal mungkin. "Sehingga dengan usaha kemanusiaan tersebut kami harus mengatakan bahwa usaha kami sudah hampir 100 persen atau 100 persen, dalam konteks kemanusiaan," kata Ahmad Heryawan atau yang akrab disapa Aher usai menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (1/9).
Menemui JK, ia mengaku melaporkan persiapan penyelenggaraan PON. Di antaranya persiapan venue di semua kota/kabupaten yang menjadi tuan rumah pelaksanaan PON XIX, sarana pertandingan, dan juga persiapan jalan yang akan digunakan.
Dalam PON XIX/2016 Jabar yang akan berlangsung pada 17 – 29 September ini akan memperebutkan 756 medali emas dalam 44 cabang olah raga. Rencananya, pagelaran olah raga ini akan ditutup oleh Wapres JK pada 29 September nanti.
Aher juga menjamin keamanan dalam penyelenggaraan PON XIX/2016 bekerja sama dengan Polri yang didukung TNI. Menurutnya, keamanan di seluruh lokasi pertandingan yang diselenggarakan di 16 kota dan kabupaten juga dilakukan dengan standar internasional.
"Keamanan harus terjamin dengan baik. Bayangkan ada para tamu 9000 atlet dan official, hampir menyamai olimpiade. Olimpiade kan 10 ribuan tamunya, atlet dan para officialnya... Tentu kami tidak mau main-main, kami harus menjamin keamanan dengan baik. Oleh karena itu langsung yang bertanggungjawab keamanan Kapolda Jawa Barat," jelas Aher.
Aher melanjutkan, persiapan penyelenggaraan PON Jawa Barat kali ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 2,3 triliun guna pembangunan venue, jalan, serta sarana pendukung lainnya. Bahkan ia juga menyebut pembangunan jalan telah menghabiskan dana hingga Rp 700 miliar.
Dengan anggaran yang terhitung cukup besar tersebut, Aher yakin seluruh sarana akan tetap berguna dan menjadi aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat setelah penyelenggaraan PON selesai."Jalan berguna, venue berguna. Ya ditempat yang sangat berguna yang tidak mungkin terbengkalai setelah PON selesai," ungkap dia.
Menurut Aher, Wapres JK pun meminta agar Pemprov Jabar tak khawatir dalam mempersiapkan anggaran pelaksanaan PON yang terhitung cukup besar. Sebab bagi JK, pembangunan tersebut justru menjadi aset dan sebagai bentuk investasi Pemprov Jabar.
"Kami banyak mengeluarkan uang tapi banyak memiliki aset. Itu lah pak Wapres bilang tadi jangan khawatir keluar uang toh nilainya investasi. Betul memang investasi, karena bangunan fisik dan non-fisiknya ada di sekretariat," kata Aher.
Dalam pertemuan ini, JK juga memberikan arahan agar penyelenggaraan pertandingan dapat terjamin berlangsung dengan baik. Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman menambahkan, persiapan penyelenggaraan PON telah mencapai 100 persen.
Ajang PON 2016 ini menjadi peluang untuk melakukan pembinaan prestasi jangka panjang para atlet dalam ajang Asian Games. Menurut dia, diperlukan pembinaan prestasi secara terstruktur agar dapat mencapai target.
"Mudah-mudahan apa yang disiapkan Pak Gubernur PON di Bandung ini adalah PON yang terbaik dan terencana dan tidak menyia-nyiakan tempat karena ini adalah investasi 5-10 tahun. Bagi kami KONI ini adalah satu keuntungan semakin banyak infrastruktur dibangun di provinsi maka dengan sendirinya kami mendapatkan calon atlet berprestasi," jelas Tono.