REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua purnawirawan dan satu perwira tinggi aktif bakal bersaing di bursa pencalonan Ketua Umum PSSI. Persaingan sengit akan tertuju pada dua calon yang sudah resmi mengajukan diri, yaitu mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Moeldoko dan Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi.
Persaingan jenderal (purn) dan letnan jenderal di bursa pencalonan ini, sama-sama menyeret pemerintah dan institusi militer. Moeldoko mengklaim, pencalonannya kali ini untuk menjawab tugas Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah dimintakan kepadanya, saat menjabat sebagai Panglima TNI.
Sementara Edy, pekan lalu mengklaim, pencalonannya atas perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Namun Moeldoko menilai, pencalonan juniornya itu, berpotensi menghalangi perannya sebagai jenderal bintang tiga aktif.
"Saya tidak ingin mengomentari pencalonan Pak Edy. Tapi kalau saya, saya harus fokus dengan satu pekerjaan terlebih dahulu," kata dia, di Sekretariat Komite Pemilihan (KP) PSSI, Jakarta, Senin (5/9).
Moeldoko mengungkapkan, sebetulnya posisi sebagai ketua umum federasi nasional sudah pernah dimintakan kepadanya. Kata dia, saat masih memegang komando tertinggi di TNI, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menugasinya membenahi badan induk sepak bola dan prestasinya.
Namun dia menceritakan, ketika itu ia menolak tugas tersebut. Alasannya, ia tak ingin merangkap tugas sebagai Panglima TNI, tapi juga mengurusi PSSI. Ia mengatakan, sekarang lah ia baru bisa menunaikan permintaan tersebut.
"Saya akan merasa berdosa jika pada sisa waktu saya sekarang ini (sebagai pensiunan jenderal) tidak bisa saya curahkan untuk PSSI," kata dia.
Pencalonan Moeldoko, menggenapkan empat bakal calon yang sampai hari ini mengajukan diri untuk disorongkan ke bursa pencalonan. Ketua KP PSSI Agum Gumelar mengungkapkan, pada hari terakhir pengajuan bakal calon, keempat calon tersebut sudah resmi mengembalikan formulir pencalonan.
Adapun empat nama tersebut, dua di antaranya punya pengalamanan militer. Yaitu, Moeldoko yang merupakan pensiunan jenderal bintang empat dan Bernhard Limbong yang pernah aktif di angkatan darat, dengan pangkat terakhir brigadir jenderal (Brigjen). Sedangkan satu calon lainnya, berstatus jenderal bintang tiga aktif, yaitu Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi.
Sedangkan satu-satunya bakal calon dari kalangan sipil yang sudah mengembalikan formulir, yaitu Ketua Umum Badan Sepak Bola Rakyat Indonesia (BASRI) Eddy Sofyan.