REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Venue ski air di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terancam batal digunakan karena ketinggian air di sana terus menyusut. Akibatnya, luas arena pun menjadi mengecil.
PB PON perlu segera mengajukan surat permohonan kepada PT Indonesia Power (IP) selaku operator PLTA Saguling untuk menghentikan sementara operasinya. Ini dilakukan supaya arus air tidak terbuang dan terdorong ke arena venue.
Ahli Muda Pengelolaan Lahan dan Lingkungan IP Saguling Amin Alimin menuturkan perusahaan siap mendukung penyelenggaraan PON XIX Jabar di venue ski air KBB. IP bersedia melakukan beberapa opsi agar permukaan di lokasi venue ski air tetap terjaga. Asalkan, ada surat resmi yang dilayangkan dari PB PON kepada IP.
"Ketika ada surat resmi dari penyelenggara PON, minta agar level airnya dijaga, itu bisa saja, dan sangat mungkin," kata dia, saat ditemui dalam agenda Festival Citarum di Cihampelas, KBB, Selasa (6/9).
Beberapa opsi, kata Alimin, yakni dengan tidak menjalankan turbin sehingga kegiatan bisnis perusahaan ditunda dalam satu hingga dua hari. Bagi perusahaan, ujar dia, langkah itu tidak masalah demi kelancaran PON. Selain menghentikan laju turbin, perusahaan juga siap menutup pintu air utama (water inti) selama pertandingan berlangsung.
"Setelah pertandingan selesai, beberapa jam kemudian, kita buka lagi Water Inti kita. Jadi hanya sistem operasinya saja yang berubah. Kita pasti support. Apalagi kita kan tuan rumah," lanjut dia.
Namun, hingga kini, pihak PB PON atau sub PB PON KBB belum meminta IP untuk melakukan itu. Kata Alimin, perusahaan belum menerima surat permohonan dari PB PON terkait kondisi tinggi permukaan air saat ini. IP baru hanya menerima surat pemberitahuan soal pelaksanaan PON Jabar di Waduk Saguling.
"Sampai sejauh ini, belum ada surat permohonan itu. Secara lisan pun belum ada. Kami biasanya sepanjang ada surat resmi sebagai dasar kami, itu kompromis kok, sangat mungkin," kata dia.
Menurut Alimin, curah hujan saat ini cukup tinggi sehingga tinggi air permukaan waduk pun akan tetap terjaga. Curah hujan yang tinggi akan membantu membuat ketinggian air Waduk Saguling berada pada level normal selain melalui penutupan pintu ait utama IP.
Apalagi, kata dia, curah hujan di daerah hulu Sungai Citarum, termasuk di bawahnya, seperti Majalaya, itu masih tinggi. Karena itu, ketinggian air masih berada dalam level yang aman. Kalaupun menyusut, menurut dia, tidak akan signifikan.