REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menolak pengusulan namanya sebagai bakal calon Ketua Umum PSSI. Kata dia, jabatannya sebagai menteri tak memungkinkan baginya memimpin badan induk sepak bola nasional tersebut.
"Saya nggak bersedia (dicalonkan)," ujar dia, saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/9).
Juru Bicara KP PSSI, Irawadi Hanafi mengungkapkan, sejumlah anggota PSSI mendaftarkan nama Imam sebagai bakal calon ketua umum PSSI. Kata dia, salah satu anggota yang menyorongkan nama politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, yaitu Asosiasi Provinsi (Asprov) Jawa Timur (Jatim).
Nama Imam, diterangkan Irawadi, masuk ke penjaringan bakal calon di hari terakhir pendaftaran, pada Senin (5/9). Masuknya nama Imam, diterangkan Irawadi sah dan menjadi hak anggota yang mengusulkan.
Imam melanjutkan, dirinya tak mungkin hadir di bursa pencalonan. Dia menilai, pencalonannya tersebut, cuma bagian dari aspirasi dan harapan yang baik dari beberapa anggota provinsi.
Akan tetapi, dia menambahkan, tak bisa melanjutkan harapan tersebut. Dia menyarankan agar anggota yang mencalonkan namanya itu, mengalihkan suaranya ke bakal calon yang lebih mumpuni memimpin PSSI.
KP PSSI sendiri, sampai batas akhir pendaftaaran bakal calon ketua umum PSSI, sudah mengantongi 14 nama. Seluruh nama bakal calon itu, termasuk Imam.
Nama tenar lainnya yang masuk ke bursa bakal calon, yaitu mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Moeldoko dan Pangkostrad Letnan Jenderal (Letjend) Edy Rahmayadi. Selain itu, ada juga nama bos Bosowa Grup Erwin Aksa.