Ahad 11 Sep 2016 17:23 WIB

Kemenpora Minta Kongres PSSI di Makassar Dipindah ke Yogyakarta

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
KLB PSSI. Peserta melakukan registrasi pada pembukaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Ancol, Jakarta, Rabu (3/8).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
KLB PSSI. Peserta melakukan registrasi pada pembukaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Ancol, Jakarta, Rabu (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meminta pelaksanaan Kongres PSSI digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beralasan, pelaksanaan kongres di kota tersebut sebagai bentuk kembalinya badan induk sepak bola itu ke titik nol perbaikan.

Juru bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto mengatakan, Kemenpora sudah menyurati PSSI pada Jumat (9/11). Isinya, meminta agar pelaksanaan Kongres PSSI yang semula diputuskan Komite Eksekutif (Exco) PSSI digelar di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dipindah.

"Penunjukan Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan kongres merupakan momentum reformasi total persepakbolaan nasional Indonesia," demikian isi surat yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi tersebut.

Gatot menerangkan, sebetulnya permintaan pemerintah agar Kongres Tahunan PSSI digelar di Yogyakarta bukan tiba-tiba. Surat bernomor S. 2844/MENPORA/IX/2016 tersebut adalah jawaban Kemenpora dari surat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI 16 Agustus. 

Gatot mengungkapkan, Sekjen PSSI, Azwan Karim, meminta rekomendasi Kemenpora tentang penyelenggaraan Kongres Tahunan PSSI 2016. Akan tetapi, permintaan rekomendasi tersebut tak diberikan.

"Rekomendasi hanya akan diberikan seandainya pelaksanaan Kongres PSSI tersebut diselenggarakan di Yogyakarta," sambung isi surat tersebut.

Exco PSSI sejak 5 Agustus lalu sudah memutuskan pelaksanaan Kongres Tahunan digelar di Kota Makassar pada 17 Oktober mendatang. Agenda paling penting dari pelaksanaan Kongres PSSI yaitu pemilihan ketua umum dan Exco PSSI.

Namun, putusan Exco PSSI tersebut pun juga sempat ditolak sejumlah anggota dan pemilik suara. Kelompok 85 (K-85) yang mengklaim diri punya 90 lebih suara anggota PSSI, meminta agar keputusan Exco PSSI tentang tempat Kongres Tahunan tersebut dianulir. Permintaan K-85 itu pun, sempat disampaikan ke Komite Pemilihan (KP) PSSI agar diteruskan ke sekjen PSSI.

Ketua KP, Agum Gumelar, juga pernah mengatakan agar Kongres Makassar ditinjau ulang karena adanya desakan pemilik suara di PSSI. Namun, pada Senin (5/9) Agum menegaskan, Kongres Tahunan di Makassar sudah final dan tak bisa dianulir.

Pada Sabtu (10/9), saat mengumumkan hasil verifikasi para bakal calon ketua umum PSSI, Agum juga kembali menegaskan, Kongres Tahunan PSSI tetap mengambil tempat di Kota Makassar.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement