Rabu 14 Sep 2016 01:33 WIB

Para Penggemar Barcelona Berencana Kibarkan Bendera Pro Kemerdekaan

Barcelona
Barcelona

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Para penggemar Barcelona berencana untuk mengibarkan 30.000 bendera pro kemerdekaan Katalan saat melawan Celtic di Nou Camp pada Selasa (13/9). Aksi tersebut beresiko memancing amarah dari badan sepak bola Eropa UEFA.

Klub itu didenda 30.000 euro pada Juli silam setelah para penggemar mengibarkan bendera-bendera, yang dikenal sebagai "As Esteladas," pada final Liga Champions 2015 di Berlin. Mereka juga didenda 40.000 euro pada Oktober 2015 setelah para penggemar membawa bendera-bendera pada pertandingan Liga Champions mereka melawan Bayer Leverkusen.

Badan Kontrol, Etika, dan Disiplin UEFA menetapkan bahwa klub itu telah melanggar pasal 16(2)(3) pada regulasi mereka, yang melarang "penggunaan gestur, kata-kata, obyek-obyek, atau hal apapun lainnya yang bermakna mentransmisikan pesan yang tidak sesuai untuk acara olahraga, khususnya pesan-pesan politis, ideologis, relijius, sikap menyerang atau provokatif."

Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga saat ini sedang mempelajari kasus ini menyusul banding yang dilakukan Barcelona.

Grup-grup pro kemerdekaan termasuk National Catalan Assembly (ANC) mengumumkan bahwa mereka akan mendistribusikan bendera-bendera sebelum pertandingan melawan Celtic, yang berlangsung dua hari setelah hari nasional Katalan. Ribuan penggemar ambil bagian dalam gerak jalan pro kemerdekaan di Barcelona pada hari nasional, 11 September. Gerak jalan itu juga dirayakan oleh klub, termasuk presiden Josep Maria Bartomeu dan kapten Andres Iniesta.

Sebagaimana lazimnya pada pertandingan-pertandingan kandang Barcelona, para penggemar akan melakukan yel-yel pendukung kemerdekaan pada pertandingan melawan Celtic pada menit ke-17 dan detik ke-14 pada masing-masing babak, menandai Pengepungan Barcelona pada 1714.

Kepolisian Spanyol telah mengumumkan pada awal tahun ini bahwa para penggemar tidak akan diizinkan membawa bendera-bendera pada final Piala Raja melawan Sevilla pada Mei, meski larangan itu kemudian dicabut karena keberhasilan pada proses banding.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement