REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Pemilihan (KP) PSSI meloloskan delapan nama bakal calon (balon) ketua umum organisasi induk sepak bola nasional tersebut. Salah satu balon yang lolos, Jenderal Purnawirawan Moeldoko menilai, tak ada calon yang dominan dari tujuh kompetitornya.
Moeldoko mengatakan, namanya dan tujuh balon lainnya punya peluang sama memimpin PSSI. Purnawirawan bintang empat itu menilai, klaim dukungan mayoritas pemilik suara terhadap satu calon dia anggap tak bisa dipercaya. Menurut dia, seluruh anggota dan pemilik suara di PSSI masih sama-sama menimbang soal kepantasan balon yang muncul.
"Saya lihat masih cair. Tidak ada saingan yang berat. Tidak ada juga yang ringan," ujar dia di kediamannya di Jakarta, Rabu (14/9).
Moeldoko tampaknya merespons klaim salah satu pesaingnya, yaitu Pangkostrad Letnan Jenderal Edy Rahmayadi. Jenderal aktif bintang tiga yang juga lolos verifikasi KP PSSI itu pernah mengklaim punya dukungan 106 dari 107 pemilik suara di PSSI.
Klaim tersebut dinilai Moeldoko belum tentu kebenarannya. Meski masih enggan menyebut pihak yang mendukung namanya, Moeldoko menyatakan, klaim didukung mayoritas suara tersebut baru bisa dibuktikan saat pemilihan.
"Saya pikir, voter (pemilik suara) tidak bisa diklaim seperti itu. Saya lihat perkembangannya hari demi hari sangat dinamis. Saya maju karena sudah memperhitungkan semua," ujar dia.