REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Manajer Arsenal Arsene Wenger terkejut dengan kepindahan mantan anak asuhnya Nicklas Bendtner ke Nottingham Forest. Ia berharap kepindahan ke klub yang berlaga di Divisi Championship ini bisa menghidupkan kembali karier pemain Denmark itu.
Bendtner, yang didatangkan Forest dengan status bebas transfer pada awal bulan ini, kesulitan mendapatkan tempat selama sembilan tahun di Arsenal. Ia akan menghadapi klub lamanya itu pada putaran ketiga Piala Liga pada Rabu (21/9) dini hari WIB.
Bendtner hanya tampil sebanyak 83 kali sebagai pemain inti di bawah asuhan Wenger. Namun pelatih asal Prancis itu merasa pemain internasional Denmark ini memiliki semua kualitas untuk sukses di klub yang pernah menjadi juara Eropa.
"Merupakan kejutan bagi saya bahwa Nicklas direkrut Nottingham Forest, namun pada suatu fase ia perlu memulai ulang kariernya," kata Wenger kepada situs resmi Arsenal, dilansir Reuters, seperti dikutip Antara.
"Terkadang ketika Anda merupakan pemain dengan kualitas seperti dirinya, Anda hanya memerlukan kesempatan. Kita tahu bahwa ia merupakan pemain kualitas papan atas, namun ia perlu bermain."
Wenger mengatakan Bendtner memiliki sesuatu untuk dibuktikan. Namun, kata Wenger, Bendtner sudah membuktikannya saat memulai kariernya sebagai pesepak bola profesional. Pada 2006, Arsenal meminjamkan Bendtner ke Birmingham City dan ia mampu mencetak 11 gol. Padahal, saat itu Bendtner baru berusia 18 tahun.
Pada 2008, Bendtner mulai memperkuat Arsenal, tapi kesulitan bermain reguler. Striker timnas Denmark ini kemudian dipinjamkan ke Sunderland pada 2011. Setahu berikutnya, ia dikirim ke Juventus sebelum akhirnya bergabung secara permanen ke klub Wolfsburg.
Sayangnya, permainan Bendtner kurang mentereng di Jerman. Alhasil, Wolfsburg melepasnya. Kini, pemain berusia 28 tahun itu harus berjuang bersama klub yang tidak berlaga di divisi tertinggi. Namun, ia menilai ini tak masalah.
"Nicklas cukup rendah hati dan cukup fokus untuk memperlihatkan bahwa ia dapat kembali berjuang," kata Wenger.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
