REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER—Bintang Leicester City, Jamie Vardy mengungkapkan rasisme meninggalkan noda permanen pada nama pelaku, termasuk dirinya. Vardy pernah mengeluarkan kata ‘jap’ yang dianggap rasis pada musim panas 2015 lalu. Meskipun, pemain 29 tahun itu tidak tahu bahwa kata itu dianggap sebagai sebuah kata rasis, Vardy segera meminta maaf dan menyatakan penyesalannya.
Dilansir dari ESPNFC, penyesalan itu diungkapnya dalam otobiografi terbarunya yang sedang dimuat secara berkala di the Sun. Dalam otobiografinya, dia menegaskan tidak memahami bahwa kata itu dianggap rasis. Namun, kata itu sudah meninggalkan noda yang tidak pernah dapat dihapus dari namanya. “Kata rasis adalah noda permanen terhadap nama baik saya, ini lebih buruk dari catatan kriminal,” tutur Vardy, Senin (26/9).
Vardy menambahkan, sebagian besar hukuman dapat dihapus dalam jangka waktu tertentu. Namun, baginya, tidak ada cara bagaimana menghapus apa yang telah terjadi pada Juli 2015 itu. Vardy mengakui, sebagian orang tidak akan pernah memaafkan dirinya. Meskipun sebagian lagi melihat saya telah membuat kesalahan dan mengetahui saya telah belajar dari kesalahan itu.
Pemain tim nasional Inggris itu menambahkan, saat anak-anaknya mengetikan nama ayah mereka, baik di YouTube maupun Google, yang muncul adalah ‘Jamie Vardy Rasis’. Menurutnya, hal ini sangat mengerikan untuk diketahui sang anak. “Saya marah saat itu, dan terlalu banyak minum, tapi saya tidak akan pernah menggunakan kata ‘jap’ kalau tahu itu rasis,” tegas dia.