REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND – Setelah setahun absen, Liga Champions kembali ke Westfalenstadion, markas Borussia Dortmund. Untuk keempat kalinya sejak 2012, pada malam ini, tribun kuning Signal Iduna Park akan kembali menjamu Real Madrid. El Real tidak pernah menang di sini.
Dortmund berada di puncak Grup F setelah menghancurkan wakil Polandia, Legia Warsaw, 6-0 pada matchday pertama. Merujuk pada penampilan belakangan ini, Dortmund percaya diri untuk meraih empat kemenangan kandang secara beruntun saat melawan Los Blancos. Sebanyak 20 gol telah dilesakkan penggawa Dortmund pada empat laga terakhir di semua level kompetisi.
Adapun, juara bertahan Liga Champions, Real Madrid, tiba di Westphalia dengan bekal dua hasil seri di La Liga. Setelah gagal mengalahkan Villarreal di kandang pada Rabu (21/9), Madrid kembali ditahan Las Palmas pada akhir pekan lalu.
Pelatih Dortmund, Thomas Tuchel, bisa kembali lega setelah bek andalannya, Marc Bartra, telah kembali dari cedera otot. Tuchel berharap Bartra akan menyediakan stabilitas lini belakang bersama Sokratis Papastathopoulos dan Matthias Ginter. Tuchel pun tampaknya cukup percaya diri untuk memainkan para penggawa muda potensial seperti Julian Weigl (21 tahun), Raphael Guerreiro (22), Ousmane Dembele (19), pada laga nanti malam.
Dortmund memiliki peluang untuk menang nanti malam. Absennya gelandang jangkar Casemiro menjadi alasan utama bagi skuat asuhan Tuchel menguasai lini tengah permainan. Kiper Dortmund, Roman Burki pun optimistis. “Kami tentunya memiliki kepercayaan diri yang besar, kami mencetak banyak gol, mengkreasikan banyak peluang dan tidak terlalu sering bermain di belakang,” kata Burki, dilansir ESPN, Selasa (27/9).
Optimisme Burki itu bisa diwujudkan menjadi kemenangan jika Tuchel berhasil meracik taktik jitu. Taktik yang dulu pernah digunakan oleh Juergen Klopp saat Dortmund menjadi juara grup di atas Madrid pada 2012 dan menang di dua leg semifinal Liga Champions 2013. Saat itu, sebagai underdog, Dortmund sukses memainkan pola transisi serangan bergelombang yang membuat el Real tak berkembang. “Kami akan memersiapkan yang terbaik melawan Real Madrid,” kata Tuchel.