REPUBLIKA.CO.ID, LONDON –Sam Allardyce diyakini menggunakan posisinya sebagai pelatih timnas Inggris untuk menegosiasikan praktik ilegal kepemilikan pemain senilai 400 juta poundsterling dan menawarkan kepada seorang pengusaha bagaimana cara ‘mengakali’ aturan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) dalam proses transfer pemain. Skandal ini dibongkar oleh the Daily Telegraph yang dilansir pada Selasa (27/9).
Berdasarkan laporan the Daily Telegraph itu, Allardyce bahkan telah melakukan negosiasi dengan seseorang yang mewakili sebuah firma dari Timur Jauh yang mengharapkan keuntungan dari bursa transfer Liga Primer, sebelum ia menggelar latihan resmi pertama timnas Inggris. Demi hal ini, Big Sam sampai setuju jika harus bepergian ke Singapura dan Hong Kong untuk memberikan penjelasan kepada pengusaha, bagaimana cara mencurangi aturan FA yang melarang pihak ketiga ‘memiliki’ pemain.
Tanpa diketahui Allardyce, pengusaha itu adalah seorang wartawan yang melamar dan memvideokan wawancaranya dengan Allardyce sebagai bagian dari rangkaian 10 bulan investigasi the Daily Telegraph terhadap kasus suap dan korupsi di sepak bola Inggris. Dalam dua kali pertemuan selama total empat percakapan, Allardyce meyakinkan bahwa tidak masalah untuk mem-bypass aturan FA yang diterapkan pada 2008 itu.