Sam Allardyce Merasa Dijebak |Republika Online

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Mantan pelatih tim nasional Inggris, Sam Allardyce, menyebut penjebaknya telah menang setelah pengunduran dirinya dari kursi pelatih the Three Lions. Allardyce telah mengundurkan diri akibat pemberitaan Daily Telegraph yang menyebut adanya skandal untuk mengakali aturan transfer pemain yang dinilai tak pantas oleh aturan FA dan FIFA.

“Saya sudah membayar konsekuensinya, jebakan itu telah menang dan saya harus menerimanya,” tutur Allardyce, dikutip BBC Sport, Kamis (29/9).

Allardyce mencatatkan rekor masa kepelatihan tercepat di Inggris. Mantan pelatih Sunderland itu hanya menangani Wayne Rooney dan rekan-rekan selama 67 hari. Allardyce mengatakan, apa-apa yang dituduhkan padanya merupakan hal konyol untuk dilakukan.

Saat ditanya apakah kursi pelatih akan menjadi pekerjaan terakhirnya dalam manajemen timnas Inggris, Allardyce mengungkapkan akan menunggu perkembangan dari kasus ini. Namun, dia masih menyayangkan soal pemberitaan yang menyeret namanya dalam skandal suap sepak bola di tanah Inggris itu. “Sayangnya itu adalah kesalahan penghakiman kepada nama saya,” tegas dia.

Sebelumnya, mantan pelatih Bolton, West Ham, Newcastle maupun Blackburn itu menegaskan hanya menghadiri pertemuan dengan wartawan yang sedang menyamar sebagai bentuk penghormatan pada seorang teman dan agen Scott McGarvey. Dari pertemuan itu, mencuat dugaan upaya mengakali aturan FA dan FIFA yang sudah dilarang, karena lebih mirip sebagai tindakan perbudakan pada pemain sepak bola.

Dilansir dari Sky Sports, FA menyebut tindakan yang dilakukan mantan pelatih Inggris sebagai tindakan yang tidak pantas. FA dan Allardyce kemudian sepakat untuk mengakhiri kontraknya bersama timnas. Pengganti Roy Hodgson itu mengatakan, kesepakatan pemutusan kontrak dan penguduran dirinya berlangsung damai. Dia juga sudah meminta maaf kepada manajemen timnas Inggris.