Kamis 29 Sep 2016 21:40 WIB

UEFA Hukum Celtic karena Pendukungnya Bentangkan Bendera Palestina

Pendukung Celtic membentangkan bendera Palestina.
Foto: REUTERS/Russell Cheyne
Pendukung Celtic membentangkan bendera Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Celtic menanggung akibat dari aksi simpatik pendukungnya pada leg pertama play-off Liga Champions kontra Hapoel Be'er Sheva. Celtic didenda 10 ribu euro (Rp 145 juta Rupiah) oleh UEFA karena fan mereka membentangkan bendera Palestina saat tim kesayangan mereka bertarung melawan klub wakil Israel itu. 

Peristiwa ini berlangsung pada 18 Agustus dini hari WIB di Celtic Park. Selain membentangkan bendera Palestina, fan Celtic juga menyanyikan lagu yang menyerang Israel.

We are singing, we are singing, for Palestine,” teriak mereka sambil menari-nari ketika itu.

UEFA menyebut fan Celtic sudah membentangkan 'spanduk yang dilarang' dan mengumumkan denda itu pada Kamis (29/9) seperti dikutip BBC. UEFA dengan jelas melarang pesan yang tak cocok dengan olahraga, antara lain politik, ideologi, agama, dan perlakuan ofensif serta provokatif.

Turut mencampurkan urusan politik, agama dan sosial lainnya ke dalam urusan sepak bola bukan hal yang aneh lagi bagi penggemar Celtic. Salah satu kelompok suporter terbesar di dunia itu memang sudah sering menyampaikan aspirasi mereka di stadion ketika Celtic bertanding. 

Mereka juga bukan sekadar memanfaatkan Palestina untuk meneror mental pemain Be'er Sheva demi keuntungan Celtic. Sebab gerakan mendukung Palestina ini juga bukan yang pertama.

Pada 2014, aksi yang nyaris sama juga dilakukan saat Celtic berlaga melawan klub Islandia KR Reykjavik. Mereka beralasan Islandia mendukung Israel yang pada saat itu melancarkan serangan biadab ke warga Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement