Sabtu 01 Oct 2016 08:59 WIB

Suning Tawarkan Posisi Presiden Kehormatan, Moratti Enggan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Israr Itah
Presiden Erick Thohir bersama Massimo Moratti.
Foto: Reuters
Presiden Erick Thohir bersama Massimo Moratti.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pemilik mayoritas saham Inter Milan, Suning Group, disebut sedang mengajak eks pemilik klub, Massimo Moratti untuk kembali mengisi posisi Presiden Kehormatan. Jabatan ini, sebelumnya pernah Moratti duduki ketika memutuskan menjual Inter kepada pengusaha Indonesia, Erick Thohir.

Kala itu, Erick yang langsung mendapatkan kursi presiden klub memilih untuk tidak menghilangkan jejak Moratti di Inter. Kini, langkah tersebut akan diikuti oleh Suning. Moratti tampaknya enggan memenuhi permintaan itu.

"Ya, mereka menawari saya. Itu akan jadi sebuah kehormatan dan kesempatan bernostalgia dengan orang-orang di klub, tapi saya tidak tahu harus menjawab apa," kata Moratti dalam sebuah wawancara dengan Mediaset Premium seperti dikutip Republika, Sabtu (1/10).

Moratti mengatakan, saat ini untuk jabatan presiden klub masih sangat baik dijalankan oleh Erick. Diakuinya, Inter sedang dalam periode buruk ketika diambil alih oleh Erick.

"Tapi Erick selalu terus berusaha membuat tujuan tercapai, dia bagus. Ditambah dengan kehadiran Suning, semua akan berjalan baik," kata dia.

Moratti sebelumnya sudah memutuskan mundur dari jabatan presiden kehormatan akhir 2014 lalu. Saat itu keputusannya juga diikuti beberapa direktur klub yang mundur dari Inter. Seperti, Angelomario, Rinaldo Ghelfi, dan Alberto Manzonetto.

Pengusaha 69 tahun ini mengambil alih Inter pada musim 1995 silam. Sebelum akhirnya dia menjualnya ke Erick tiga tahun lalu.

Suning masih mempercayai proyek dan manajemen Inter saat ini. Perusahaan asal Cina itu ingin memastikan Inter kembali menjadi 10 besar klub top Eropa untuk membuat fan Inter bangga. Suning meminta Mr Moratti apakah ia ingin menjadi Presiden Kehormatan seperti sebelumnya saat ia bersama Presiden Thohir, tapi dia tidak ingin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement