REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel), Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera menyatakan, Kongres Tahunan PSSI tidak dilaksanakan di Makassar. Alasannya, Mabes Polri telah mengeluarkan izin kongres di Yogyakarta. “Sudah keluar (izinnya) dari Mabes. Di Yogya,” kata Frans, kepada Republika, Jumat (7/10).
Panitia Lokal Kongres PSSI di Makassar, mengaku belum mendapat kabar tentang kepindahan lokasi pemilihan calon ketua umum PSSI itu ke Yogyakarta. Pelaksana tugas (Plt) Ketua Asprov Sulsel Alwi Katu menegaskan, akan memboikot pelaksanaan Kongres Tahunan jika tetap mengambil tempat di Yogyakarta. "Yang punya hajat PSSI. Silakan saja, Kemenpora kongres sendiri," ujar Alwi saat dihubungi, Jumat (7/10).
Komite Eksekutif (Exco) PSSI pada 11 Agustus lalu, sudah memutuskan tuan rumah Kongres Tahunan akan digelar di Makassar. Kongres Pemilihan tersebut, diputuskan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 3 Agustus lalu yang menjadwalkan Kongres Tahunan digelar pada 17 Oktober mendatang.
Namun, pada 9 September, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta lokasi kongres dipindah. Surat bernomor S. 2844/MENPORA/IX/2016 tersebut, mendesak Exco PSSI menganulir keputusan tuan rumah Makassar dan meminta gelaran Kongres Tahunan dilaksanakan di Yogyakarta. Surat itu, juga menegaskan keengganan Menpora Imam memberikan rekomendasi apabila PSSI tetap mengadakan kongres di Tanah Bugis.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Azwan Karim, pada Senin (3/10), mengatakan, Kongres Tahunan tetap digelar di Makassar. Menurutnya, keputusan Exco PSSI tak bisa dianulir. Azwan meminta, agar Menpora Imam, tak mencampuri kewenangan Exco PSSI untuk menentukan lokasi kongres.