REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erwin Aksa menyesalkan, jika Kongres Tahunan PSSI pindah tempat ke Yogyakarta. Bos Bosowa Grup tersebut mempertanyakan alasan tak keluarnya izin dari Mabes Polri tentang penyelenggaraan kongres di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). “Saya kurang mengikuti, sehingga izin (di Yogyakarta) bisa keluar," kata Erwin, Jumat (7/10).
Polda Sulsel mengabarkan Mabes Polri sudah mengeluarkan izin pelaksanaan Kongres Tahunan PSSI. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera mengungkapkan, Mabes Polri memberikan izin pelaksanaan Kongres Pemilihan PSSI di Yogyakarta. Izin tersebut, mengacu kepada rekomendasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Sebetulnya, izin dari Mabes Polri itu berlawanan dengan keputusan resmi federasi nasional. Komite Eksekutif (Exco) PSSI, sejak 11 Agustus lalu sudah memutuskan agar Kongres Tahunan, mengambil tempat di Makassar. Akan tetapi, Menpora Imam Nahrawi mendesak Exco PSSI menganulir keputusan tuan rumah tersebut.
Lewat suratnya pada 9 September, Kemenpora meminta agar Kongres Tahunan PSSI, digelar di Yogyakarta. Surat Kemenpora tersebut, pun menegaskan ancaman tak bakal memberikan rekomendasi jika PSSI tetap di gelar di Makassar. Namun rekomendasi Kemenpora tersebut, dipandang PSSI sebagai intervensi.
Ditanya apakah tetap akan maju di bursa pencalonan ketua umum jika Kongres Pemilihan digelar di Yogyakarta, Erwin menjawab, rencana mundur belum ada. “Kita lihat saja nanti. Dari awal, saya ingin PSSI ini bebas kepentingan. Urusan siapa nanti (yang nanti menang menjadi) ketua, itu urusan pemilik suara," sambung Erwin.