REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI menganulir keputusannya untuk melaksanakan Kongres Pemilihan 2016 di DKI Jakarta. Otoritas sepak bola Tanah Air ini kembali ke keputusan menggelar kongres di Makassar dan menyerahkan persoalan lokasi kongres tahunan ini ke FIFA dan AFC.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan menegaskan, mereka tetap mempertahankan keputusan Komite Eksekutif (Exco) PSSI sebelumnya. Hanya, kata dia, Exco PSSI tetap akan melaporkan situasi terkini tentang kisruh baru antara federasi nasional dan pemerintah tentang lokasi kongres kepada FIFA dan AFC.
"Keputusan Exco malam ini kongres tetap di Makassar. Tapi, kami tetap sambil menunggu jawaban dari FIFA dan AFC," ujar Hinca usai rapat Exco PSSI, di Jakarta, Kamis (13/10).
Diterangkan olehnya, Exco PSSI akan bertemu dengan FIFA dan AFC pada Sabtu (15/10). Pertemuan tersebut, akan berlangsung di Makassar.
"Apapun jawaban FIFA dan AFC nanti (15/10), akan kami taati," ujar dia.
Keputusan Exco malam ini mementahkan jalan tengah antara PSSI dan Kemenpora yang telah diputuskan sebelumnya pada Rabu (12/10). Hinca bersama Sekjen PSSI Azwan Karim dan juga Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar, menemui Menpora Imam Nahrawi di Kemenpora.
Dalam pertemuan tersebut, ada solusi perdebatan tentang lokasi kongres, yakni memilih DKI Jakarta. PSSI tak ngotot ingin menggelar kongres di Makassar, sementara Kemenpora juga bersedia tak memaksakan kongres digelar di Yogyakarta.
Saling ngotot tentang lokasi kongres antara PSSI dan Menpora Imam tersebut, sebetulnya mengancam gelaran pertemuan tingkat tinggi para anggota federasi nasional tersebut. Sebab, Kongres Tahunan sudah ditetapkan berlangsung pada 17 Oktober mendatang.
Pasal 29 ayat 2, Statuta PSSI menyebutkan, andai PSSI setuju pemindahan lokasi kongres ke Ibu Kota, spara anggota diberi tahu 40 hari sebelum kongres digelar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
