Jumat 14 Oct 2016 06:41 WIB

Ini Dua Keputusan Exco PSSI Terkait Lokasi Kongres

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Plt Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Panjaitan.
Foto: ANTARA
Plt Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Hinca Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Eksekutif (Exco) PSSI menghasilkan keputusan mengejutkan tentang rencana Kongres Pemilihan PSSI 2016 lewatrapat pada Kamis (13/10) malam. Exco PSSI mementahkan jalan tengah yang sudah dibicarakan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tentang pemindahan lokasi kongres itu ke DKI Jakarta.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan menerangkan, Exco memutuskan dua hal terkait hasil pembicaraan dengan Menpora Imam Nahrawi pada Rabu (12/10). Ia mengungkapkan keputusan pertama Exco PSSI ialah tetap menjalankan Kongres Pemilihan PSSI di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 17 Oktober mendatang.

Kongres ini digelar untuk memilih calon ketua umum PSSI masa bakti 2016-2020. "Sambil menunggu ke sana (Makassar), kami putuskan, untuk berkomunikasi, melaporkan dan mendiskusikan kepada FIFA sebagai induk organisasi sepak bola dunia," kata Hinca.

Kedua, dikatakan olehnya, keputusan tersebut akan dilanjutkan dengan pertemuan dengan delegasi FIFA serta AFC bersama Exco PSSI di Makassar pada 15 Oktober.

Pertemuan dengan perwakilan FIFA dan AFC tersebut lantaran kedua organisasi induk sepak bola internasional tersebut sudah memastikan hadir di Makassar. Fokus pembicaraan dalam pertemuan tersebut menurut Hinca, yaitu menjelaskan tentang kisruh terbaru antara PSSI dan Kemenpora terkait penolakan tempat kongres. 

Pertemuan Exco dan FIFA bersama AFC akan memberikan kepastian tentang nasib penyelenggaraan kongres tahunan tersebut. "Apapun keputusan FIFA dan AFC dalam rapat (bersama) Exco itu nantinya akan kami taati," ujar dia. 

Sebelumnya, PSSI sudah menunjuk Asosiasi Provinsi (Asprov) Sulsel sebagai tuan rumah kongres, mengacu pada keputusan Exco, 11 Agustus lalu. Exco memutuskan Makassar sebagai tuan rumah berdasar mandat Kongres Luar Biasa (KLB) 3 Agustus, yang meminta dewan internal tersebut menentukan lokasi Kongres Pemilihan PSSI.

Namun, Kemenpora, tak setuju dengan penujukan Makassar. Lewat surat keputusan pada 9 September, Menpora Imam Nahrawi meminta agar PSSI memindahkan lokasi kongres ke Yogyakarta. Surat tersebut, pun menegaskan tak akan memberikan rekomendasi penyelenggaraan jika PSSI tetap berkongres di Makassar. 

PSSI membutuhkan rekomendasi Kemenpora agar Mabes Polri mengeluarkan izin keramaian pelaksanaan kongres. Izin tersebut, tak didapat PSSI. Sebaliknya, pada Kamis (6/10), Polda Sulsel mengabarkan, Mabes Polri sudah mengeluarkan izin pelaksanaan Kongres Pemilihan di Yogyakarta sesuai dengan rekomendasi dari Kemenpora.

Pada Rabu (12/10), Hinca bersama Sekjen PSSI Azwan Karim dan Ketua Dewan Kehormatan PSSI Agum Gumelar bertemu Imam. Mereka menemukan jalan tengah dengan mengusulkan DKI Jakarta menjadi tempat kongres. Juru Bicara Kemenpora, Gatot Dewa Broto ketika itu menyampaikan, pemindahan lokasi kongres ke tempat yang bukan pilihan kedua pihak, sebagai jalan tengah agar kongres bisa berjalan.

Akan tetapi, bagi PSSI jalan tengah tersebut tak bisa diterima saat itu juga. Hinca mengatakan, setiap keputusan terkait nasib PSSI harus melewati rapat Exco. Kehadiran Hinca bersama Azwan dan Agum menemui Menpora Imam, pada Rabu (13/10), ketika itu, bukan mewakili Exco. Tercatat ada 15 anggota Exco PSSI, termasuk Hinca di dalamnya sebagai Plt. Ketua Umum PSSI. Namun setiap keputusan terkait PSSI harus melalui keputusan bersama.

"Saya hadir di situ. Tapi saya tidak bisa memutuskan karena menurut Statuta PSSI, harus Exco (yang memutuskan)," kata Hinca. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement