REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) 2016 diharapkan terus memacu pemassalan olahraga di Tanah Air. Dengan demikian, olahraga semakin membudaya di kalangan pesantren dan masyarakat secara umum, yang pada gilirannya bisa menopang prestasi olahraga Indonesia.
“Dari Kemenpora, pada Pospenas ini kita membantu dalam penyelenggaraan event olahraganya. Ada 11 Cabor yang dipertandingkan. Karena ajang ini lebih bersifat pemassalan, sebenarnya jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan masih kurang, mudah-mudahan ke depan bisa ditambah,” ujar Asisten Deputi Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus pada Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Bayu Rahadian, di Serang, Jumat (28/10).
Pospenas ke-VII di Banten berlangsung 22-28 Oktober 2016, diikuti 6.000 santri dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Mempertandingkan 12 cabang seni dan Untuk 11 cabang olahraga. Cabang olahraga yang dilombakan adalah atletik, bola basket, hadang, bola voli, bulu tangkis, futsal, sepak takraw, tenis meja, pencak silat, senam santri, dan panahan. Acara penutupan akan digelar Jumat (28/10) malam.
Tuan rum,ah Banten meraih juara umum dalam ajang Pospenas 2016 ini dengan mendapatkan 19 emas, 9 perak dan 14 perunggu. Disusul Jawa Barat dengan raihan medali 19 emas , 9 perak dan 14 perunggu, kemudian Jawa Timur dan Jawa Tengah. Namun demikian, khusus untuk sektor olahraga, peraih medali terbanyak adalah Jawa Barat.
Bayu menegaskan, meski lebih bersifat pemassalan, Pospenas juga merupakan wadah untuk menggali potensi santri khususnya dari bidang olahraga. Karena itu, Kemenpora menurunkan tim pamantau bakat untuk melihat potensi tersebut. “Tim pamantau bakat dari Kemenpora diturunkan, seperti mantan pelari Suryo Agung di cabang atletik,” kata Bayu.
Sebelumnya, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta mengatakan Pospenas merupakan wadah untuk menghidupkan kembali olahraga di kalangan santri. Kegiatan ini juga sekaligus menjadi wadah silaturahmi bagi santri. "Kita ingin menampilkan potensi olahraga yang dimiliki para santri, dan ini bisa dikembangkan ke level yang lebih tinggi," kata Isnanta.
Menurutnya, esensi dari Pospenas adalah semangat membangun kesehatan santri lewat olahraga. "Sebab santri selain bisa mengaji dan jago baca kitab, mereka juga harus sehat dan bugar," ujarnya.