REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Suporter fanatik klub Persebaya Surabaya atau Bonek gamang dengan penjelasan perwakilan PSSI terkait dengan pemutihan tim kesayangan mereka. Mereka masih ragu PSSI akan memasukkan pemutihan status Persebaya ke dalam agenda Kongres PSSI di Jakarta, Kamis (10/11). “Kami butuh jaminan jika Persebaya statusnya diputihkan pada kongres besok. Tapi pada pertemuan tadi tidak ada jaminan itu. Makanya kami belum bisa percaya penuh dengan jawaban PSSI,” kata Presidium Bonek, Andi Peci usai pertemuan di dengan PSSI dan Kemenpora di Stasiun Senen, Jakarta, Rabu (9/11).
Pada pertemuan yang difasilitasi oleh aparat kepolisian Jakarta Pusat dan Kemenpora itu, dari pihak PSSI yang hadir adalah anggota Komite Eksekutif PSSI, Tony Aprilani dan Sekjen PSSI Azwan Karim. Sedangkanm dari Kemenpora diwakili oleh Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Gatot S Dewa Broto.
Menurut Andi, jaminan itu sangat penting karena akan digunakan untuk memberikan penjelasan kepada ribuan anggotanya. Pihaknya tidak ingin, apa yang menjadi kesepakatan pada 3 Agustus lalu terkait dengan pemutihan status Persebaya hasilnya berbeda saat kongres besok. “Kalau langsung diputuskan kita sangat mendukung. Persebaya akan turun di kompetisi apapun tidak masalah. Yang menjadi kendala kalau besok ada opsi lain. Itu yang menjadi pertanyaan kami," katanya menambahkan.
Andi Peci menjelaskan, selain pemutihan status yang diharapkan oleh Bonek adalah hak-hak Persebaya Surabaya juga harus dikembalikan. Termasuk, hak Persebaya sebagai pemilik suara pada kongres nanti. Komite Eksekutif PSSI menegaskan, akan berjuang semaksimal mungkin untuk memenuhi tuntutan Bonek. “Sudah kami jelaskan sejak awal. Untuk masalah Persebaya bersama lima tim lainnya akan disahkan dalam kongres. Akan terus kami perjuangkan. Apalagi, tentang pemutihan status tim sudah kami bicarakan dengan FIFA dan AFC,” kata Tony.