REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Bonek Andi Peci mengatakan ada orang yang mengatasnamakan Persebaya Surabaya pada Kongres PSSI di Ancol, Jakarta Utara. Padahal orang tersebut berasal dari Bhayangkara FC. Ia menegaskan, ini melanggar hukum, karena di pengadilan sudah jelas logo Persebaya milik PT Persebaya Indonesia.
"Yang diundang 18 klub ISL kami dengar Persebaya Surabaya kan dipanggil, ada yang hadir mengatasnamakan Persebaya Surabaya. Lah, Parsebaya Surabaya kan sudah clear tidak ada dualisme di dalamnya. Tapi, yang mewakili Persebaya adalah Bhayangkara FC," tutur Andi, Kamis (10/11).
Andi mengatakan panitia kongres pasti tahu siapa yang mengatasnamakan Persebaya. Ia mempertanyakan tanda tangan dan mandat yang mengatasnamakan dirinya Persebaya di kongress ini.
"Kami akan mengepung Polda Jatim untuk menangkap orang yang mewakili Persebaya tadi. Ini bukan hanya persoalan sepak bola, ini udah persoalan pidana karena nama Persebaya dipakai pihak yang lain," katanya.
Sebelumnya anggota Exco PSSI Tonny Aprilani menemui perwakilan Bonek. Ia menyatakan pengakuan Persebaya terganjal hasil voting pada agenda nomor tujuh.
Tonny menceritakan kepada Bonek, agenda tujuh membahas pengampunan empat klub termasuk Persebaya kembali ke kompetisi. Namun hanya mendapat dukungan 10 pemilik suara saja. Sisanya, ada 84 suara yang menolak dan lainnya abstain.
"Kami akan perjuangkan terus," katanya kepada Bonek.