REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman tidak akan berusaha untuk memecahkan rekor gol yang telah bertahan selama 104 tahun ketika mereka menghadapi tim papan bawah San Marino pafda kualifikasi Piala Dunia 2016 pada Sabtu (12/11) dini hari WIB. Ini disampaikan oleh pelatih juara Piala Dunia 2014 Joachim Loew.
Loew mengatakan timnya akan mencoba untuk fokus memenangkan lada dan tidak bertujuan untuk mencetak lebih dari 16 gol seperti saat Jerman menaklukkan Rusia pada 1912.
"Tujuan kami adalah untuk fokus, tidak menjadi sombong, menciptakan peluang dan mencetak gol dan mengambil hasil yang jelas bersama kami saat kembali ke rumah," katanya kepada wartawan di Rimini, Kamis (10/11) seperti dikutip Reuters.
Kemenangan terbesar Jerman di bawah Loew adalah 13-0 yang tercipta pada 2006 ketika melawan San Marino, yang saat ini berada di peringkat 201 dunia.
Pelatih itu mengatakan bahwa untuk sementara ini lawan di Grup C mereka yang jelas jauh lebih lemah, memiliki bek tangguh dan hanya kehabisan tenaga di sepertiga terakhir pertandingan.
"Ketika Anda melihat saat mereka kebobolan gol di menit 70 atau menit ke-75 dan seterusnya. Sampai saat itu mereka bertahan dengan baik dan mereka hanya kebobolan 1-0 atau lebih.
"Para pemain San Marino menarik pelajaran mereka di Italia sehingga mereka dapat mempertahankan gawangnya dengan lebih baik," katanya.
Loew akan tanpa beberapa pemain kunci, termasuk Mesut Oezil, Andre Schuerrle, Jerome Boateng, dan kiper Manuel Neuer. Dia mengatakan kiper Barcelona Marc-Andre ter Stegen akan mulai dimainkan saat melawan San Marino, bersama dengan gelandang Ilkay Guendogan dan striker Mario Gomez, namun Bernd Leno akan di turunkan untuk pertandingan persahabatan melawan Italia di Milan, Selasa.
"Untuk semua posisi lain saya masih akan menunggu sedikit dan berpikir tentang hal itu," kata Loew.
Jerman berada di puncak kualifikasi Grup C dengan sembilan poin dari tiga pertandingan dan belum kemasukan gol. Sementara San Marino belum memetik angka, hanya memasukkan satu gol dan kemasukan sembilan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika