REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO – Bek kanan Brasil, Dani Alves baru musim ini mencicipi kompetisi Serie A. Ia pindah ke Juventus setelah tak memperpanjang kontraknya di Barcelona. Sebagai pemain yang sudah 14 tahun merumput di La Liga Spanyol, Alves merasa banyak hal baru ia temukan di sepak bola Italia. 

Dikutip dari Football Italia, Ahad (13/11), Alves mengatakan, sepak bola Italia tidak akan meningkatkan penampilannya dalam hal kecepatan. Karena di negeri pizza, para pemain lebih banyak mengandalkan pemahaman tentang sebuah visi permainan. “Italia akan memaksa seorang bek seperti saya untuk membaca pola serangan lawan. Dan pemahaman saya tentang olaraga ini (sepak bola) semakin meningkat,” kata Alves. 

Hal itu, menurut dia, sangat berbeda dengan sepak bola negeri matador. Selama membela Sevilla dan Barcelona, bek kelahiran Kota Juazeiro tersebut lebih banyak mengandalkan kecepatannya dalam membantu serangan. Sementara di Italia dia lebih banyak menahan diri untuk tidak terlalu bermain ke depan. 

Alves tidak menyesali keputusannya memilih Serie A sebagai pelabuhan kariernya pada saat usianya yang mulai menua. Alasannya, sepak bola Italia tak membutuhkan tenaga ekstra seperti di La Liga. “Banyak hal positif yang saya serap dari sepak bola Italia,” ucap Alves. 

Juventus mendatangkan Alves ke Turin untuk membantu mereka mewujudkan gelar Liga Champions. Trofi the Big Ear terakhir kali dimenangkan Juventus pada 1996 silam. Alves dipercaya dapat mendongkrak mental bertanding Bianconeri karena pengalamannya di pentas Eropa sudah tak perlu lagi diragukan.  Alves pernah dua kali memenangi gelar Piala UEFA (sekarang Liga Europa) bersama Sevilla. Dan di Barcelona, bekas pemain Bahia tersebut sudah merasakan tiga kali juara Liga Champions.

Ikuti Whatsapp Channel Republika