REPUBLIKA.CO.ID, SAN JUAN -- Lionel Messi memimpin timnas Argentina berisi 26 pemain memboikot pers pada Selasa (15/11). Mereka menentang perlakuan media yang dianggap tidak adil.
Messi menginspirasi timnya menang 3-0 atas tamunya Kolombia dengan mencetak satu gol dan menjadi aktor dari dua gol lainnya, Kemenangan yang mengembalikan Argentina ke jalur yang benar pada kualifikasi Piala Dunia 2018.
"Kami telah memutuskan untuk tidak berbicara lagi kepada pers," demikian diumumkan Messi di ruang konferensi pers pasca pertandingan yang dihadiri ke-25 rekan setimnya.
"Kami mendapat banyak tudingan, minimnya respek dan kami tidak pernah mengatakan apapun. Kami sangat menyesal harus seperti ini, namun kami tidak memiliki pilihan," kata sang kapten.
"Kami tahu ada banyak di antara Anda yang tidak berada dalam permainan yang tidak memperlihatkan rasa hormat kepada kami, namun memasuki kehidupan pribadi orang lain merupakan hal yang sangat buruk dan itulah mengapa kami ada di sini (untuk mengumumkan hal ini)," tambahnya sebelum mereka semua meninggalkan ruangan.
Para pemain mendapat kritik dari banyak media Argentina terkait penampilan buruk dan hasil-hasil mengecewakan, namun keputusan mereka dipicu oleh laporan radio yang menuduh Ezequiel Lavezzi merokok ganja setelah latihan. Pada konferensi pers disinyalir bahwa Lavezzi akan membawa pewarta Radio Mitre ke pengadilan.
Pelatih Edgardo Bauza, yang menghadiri konferensi pers setelahnya, mengatakan kemenangan membuat dirinya gembira untuk tim. "Saya berkata kepada para pemain bahwa saya turut gembira untuk mereka setelah sepekan penuh kritik," tuturnya.
Argentina dicemooh banyak media setelah mereka kalah 0-3 dari Brazil di Belo Horizonte pada Kamis silam.
Itu adalah kekalahan beruntun kedua mereka dan menyusul dua hasil imbang, membuat Argentina hanya meraup dua angka dari maksimal 12 angka. Kemenangan pada Selasa berarti mereka memiliki 19 angka dari 12 pertandingan di peringkat kelima grup Amerika Selatan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika