Kamis 17 Nov 2016 21:06 WIB

Pelatih Timnas Kecewa dengan Beberapa Klub Indonesia

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl (kiri) dan asisten pelatih Wolfgang Pikal.
Foto: REPUBLIKA/Edwin Dwi Putranto
Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl (kiri) dan asisten pelatih Wolfgang Pikal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl mengaku kecewa dengan keputusan sejumlah klub yang tak memberikan izin para pemainnya bergabung dengan skuat besutannya. Asisten pelatih Wolfgang Pikal menambahkan, baru kali ini kepelatihannya merasakan kerumitan membentuk komposisi pemain timnas Garuda dampak dari batasan-batasan klub-klub peserta Indonesia Soccer Champions (ISC) 2016.

Pikal meminta, pemerintah dan kepengurusan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) baru, memberikan kewenangan penuh bagi kepelatihan nasional merekrut pemain-pemain andalan yang dimiliki oleh klub-klub di Tanah Air. “Tentu ini mengecewakan kami (kepelatihan). Kami harapkan ini tidak terjadi," ujar dia lewat pesan singkatnya, Kamis (17/11).

Kekecewaan Pikal berawal dari sikap klub-klub di Indonesia yang menghalangi bergabungnya pemain-pemain terbaik di skuat asuhan Riedl. Padahal, komposisi pemain terbaik, harus didapatkan pelatih asal Austria tersebut, demi kebangkitan prestasi sepak bola Indonesia usai normalisasi federasi. 

Timnas Garuda, tahun ini harus mengukir prestasi perdananya usai pembekuan PSSI, di Piala AFF 2016 yang bakal di gelar 19 November di Manila, Filipina. Sebetulnya, Riedl sudah mendaftarkan 40 nama pemain-pemain nasional ke turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara itu. 

Puluhan pemain tersebut, menjadi lumbung bagi Riedl untuk memenuhi komposisi timnas apabila ada yang cedera atau berhalangan. Para pemain tersebut, berasal dari 18 klub peserta ISC 2016 yang koordinasi PT GTS dan juga sebagian pesepak bola anak negeri yang bermain di liga-liga internasional.

Menjelang keberangkatan timnas Garuda ke Filipina, Riedl sudah menetapkan pemain yang bakal dia turunkan saat Piala AFF. Tetapi berubah lantaran satu striker utama timnas Garuda, Irfan Haarys Bachdim mengalami cedera usai latihan terakhir, Selasa (15/11). Riedl cepat mengambil keputusan pengganti Bachdim. Yaitu dengan memanggil penyerang Persipura Jayapura, Ferinando Pahabol yang namanya masuk dalam 40 nama terdaftar.

Akan tetapi, pemanggilan Pahabol mendapat penolakan dari menejemen klub. Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano keberatan lantaran Riedl, juga sejak awal pembentukan sudah mendapatkan satu pemainnya, yakni Boaz Solossa. Penolakan dan alasan serupa, juga datang dari Semen Padang FC yang tak mengizinkan penjaga gawang Jandia Eka Putra bergabung dengan timnas Garuda menuju Piala AFF.

Padahal, Pikal melanjutkan, sudah ada kesepakatan sebelum pembentukan timnas. Yaitu, membolehkan kepelatihan nasional, merekrut dua pemain dari masing-masing klub peserta ISC. “Penolakan akan berdampak bagi timnas dan juga klub-klub. Kami belum tahu apa yang dilakukan PSSI terhadap masalah ini,” ujar dia.

Sementara itu tim media PSSI mengabarkan, sebelum keberangkatan timnas Garuda ke Manila, Kamis (17/11), Riedl memanggil satu striker tambahan dari PSM Makassar, yakni Muchlis Hadi Ning sebagai alternatif pengisi lini serang timnas Garuda. "Dia (Muchlis) diusahakan akan menyusul ke Filipina," demikian seperti dikutip dari akun resmi milik PSSI, pada Kamis (17/11). Namun, menejemen PSM, tak memberikan komentar terkait pemanggilan pemain di lapis keduanya tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement