REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Timnas Indonesia tak mau larut dengan kekalahan 2-4 usai bentrok dengan Thailand di laga pembuka penyisihan grup Piala AFF 2016, Sabtu (19/11). Skuat Garuda kembali memulai latihan bersama di lapangan Xavier School, Manila pada Ahad (20/11), sebagai persiapan laga kedua melawan tuan rumah, Filipina, Selasa (22/11).
Pelatih Alfred Riedl mengatakan, para pemainnya tak dalam kondisi terpuruk. Usai kandas dari skuat Gajah Putih, pelatih asal Austria itu mengatakan, skuat Garuda cepat melakukan perbaikan mental. Menurut dia, itu terbukti dengan proses latihan bersama yang dilakukan para pemain timnas, berlangsung santai dan gembira.
"Fokus latihan kami tadi hanya melakukan pemulihan beberapa pemain yang turun saat melawan Thailand kemarin," kata Riedl usai memimpin latihan bersama timnas Garuda, di Manila, Ahad (20/11).
Dia mengatakan, ada beberapa fokus utama dalam latihan tersebut. Yaitu, penguatan fisik dan strategi bermain bola dengan memaksimalkan peran kepala.
Riedl mengatakan, melawan Filipina tentunya berbeda saat melawan Thailand. Menurut dia, perbedaan paling mencolok yaitu timnas tuan rumah yang memiliki postur fisik lebih tinggi dari Thailand. Sebab itu, dia mengatakan, para pemainnya agar bisa memaksimalkan ketahanan fisik dan meladeni strategi bermain di udara saat bentrok dengan tuan rumah.
Peran pemain sayap dan lini tengah, pun menjadi perhatian Riedl untuk dipertajam. Menengok pertandingan Indonesia saat melawan Thailand, dua gol bikinan masing-masing Boaz Solossa dan Lerby Eliandry, sebetulnya lahir dari kordinasi pemain tengah dan sayap yang baik. Dua gol tersebut, pun terjadi lewat sundulan dari umpan sisi kanan maupun kiri lini serang timnas Garuda.
Akan tetapi, lini pertahanan timnas, juga menjadi sorotan tajam yang harus diperbaiki. Gol pertama Thailand bikinan Peerapat Notechaiya di menit ke-4 babak pertama, berawal dari kesalahan fatal bek kiri skuat Garuda, Yanto Basna yang gagal mengamankan laju bola di dekat gawang. Tiga gol Thailand lainnya, yaitu bikinan Terrasil Dangda juga lantaran mudahnya ruang gerak sang kapten yang tanpa pengawalan di lini pertahanan timnas.
Namun Riedl masih optimis, komposisi dan materi para pemainnya, masih punya kesempatan menambal kekalahan kontra Thailand. Kata dia, kemenangan saat melawan Filipina masih terbuka selama belum terjadi di lapangan. "Saya kira masih ada kesempatan. Dan, Filipina kesempatan kami," sambung dia.
Striker timnas Garuda, Lerby Eliandry pun mengamini ungkapan sang pelatih. Striker milik Pusamania Borneo FC itu percaya para pemain timnas Garuda bakal memberikan yang terbaik saat melawan Filipina. Ia yakin, permainan skuat Garuda tak kalah baik dengan peserta Piala AFF lainnya.
Hanya, menurut dia, keberuntungan terkadang menjadi salah satu faktor kemenangan. "Tentu kami (timnas Garuda) berusaha dengan keras untuk menang. Tapi cuma yang di atas (Tuhan) yang tahu hasilnya," ujar dia.