REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl mengaku tak menduga pasukannya mampu menahan imbang Vietnam dengan skor 2-2 pada leg kedua semifinal Piala AFF di Stadion My Dinh, Hanoi, Rabu (7/12). Padahal, pelatih asal Austria tersebut menilai, permainan skuatnya terbilang jelek. Itu tampak dari minimnya daya serang skuat Garuda selama pertandingan.
"Indonesia baik dalam bertahan. Tapi tidak terlalu baik dalam menyerang," ujar Riedl usai laga.
Dia mengatakan, sepanjang laga, skuat the Golden Stars bermain agresif dan mendesak skuat Garuda bertahan maksimal. Upaya melakukan serangan, dia katakan, kerap tak mampu menembus lini pertahanan tuan rumah.
Akan tetapi, Riedl mengacungi jempol atas usaha pasukan Merah Putih yang tak mau menyerah. Meskipun lawan bermain bagus, Indonesia akhirnya bisa mencuri gol.
"Semua tahu, tidak ada yang memperhitungkan kami bisa sampai sejauh ini. Kami terus berjuang dan kami berhasil," kata dia.
Indonesia melaju ke babak final usai menang agregat 4-3 dari dua partai semifinal kontra Vietnam. Indonesia menang 2-1 pada leg pertama di Cibinong, Sabtu (3/12) lalu. Pada leg kedua, Indonesia menahan Vietnam 2-2 lewat babak perpanjangan waktu.
Indonesia semestinya bisa mengakhiri laga lebih cepat andai bermain lebih pintar dan disiplin setelah mencetak gol lebih dulu pada menit ke-54 lewat Stefnao Lilipaly. Tapi, tim Merah Putih justru kebobolan dua kali saat Vietnam sudah bermain dengan 10 orang setelah kiper Tran Nguyen Manh diusir wasit pada menit ke-77.