REPUBLIKA.CO.ID, YOKOHAMA – Cristiano Ronaldo berhasil mencetak gol kedua untuk Real Madrid pada menit-menit terakhir babak kedua saat melawan Club America pada Piala Dunia Antarklub 2016. Hanya, setelah Ronaldo berselebrasi dengan melompat kemudian membentangkan kedua tangannya, muncul kebingungan dari wasit Enrique Caceres. 

Ia menyatakan gol tidak sah karena Ronaldo offside. Sontak beberapa pemain Madrid memprotesnya karena hakim garis tidak mengangkat bendera.

Tapi beberapa saat Caceres kemudian memutuskan gol CR7 sah. Giliran pemain Club America yang melancarkan protes. Namun Caceres bergeming karena dia sudah mendapatkan bantuan dari tayang ulang video (VAR, video assistant referee).

VAR pertama kali digunakan oleh pada Piala Dunia Antarklub. Ajang ini menjadi semacam uji coba untuk memutuskan tetap melanjutkannya atau malah menghentikan. Pada olahraga bola basket, VAR sudah lama diberlakukan dan diterima dengan positif.

Akan tetapi respons negatif muncul di lapangan hijau. Gelandang Madrid Luka Modric merasa apa yang dilakukan wasit justru membingungkan dan menghilangkan esensi pertandingan sepak bola.

“Ini bukan sepak bola,” kata Modric yang tidak menyukai sistem pengecekan video tersebut, seperti dikutip Marca, Jumat (16/12) 

Begitu juga dengan pelatih Zinadine Zidane yang mengaku tidak suka adanya penggunaan video tersebut untuk menyatakan gol Ronaldo sah atau tidak.

“Itu yang diinginkan FIFA dan anda harus menerimanya,” ujar Zidane.

Ketidaksetujuan juga diungkapkan oleh pemain muda Los Blancos Lucas Vazquez. Sebab, ia mengatakan pertandingan harus berhenti sebentar.

“Saya tidak suka kami tetap berdiri sekitar selama dua menit,” tutur Vazquez. 

VAR pertama kali digunakan pada semifinal pertama yang mempertemukan Atletico Nacional dan Kashima Antlers. Kashima mendapatkan hadiah penalti setelah wasit Viktor Kassai melihat VAR. Laga ini dimenangkan Kashima 3-0.

Ikuti Whatsapp Channel Republika