REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mengaku tetap puas dengan hasil Piala AFF 2016 meski Boaz Solossa dan kawan-kawan  gagal membawa trofi juara. Ia menegaskan, ke depan Indonesia harus lebih baik, dimulai dengan persiapan matang dan terprogram.

"Kita adalah bangsa pemenang, kita adalah bangsa yang tidak boleh kalah. Dengan pembinaan yang cukup dan teratus, kita bisa bangkit dan mampu memenangkan pertandingan," katanya seusai leg kedua final di Stadion Rajamangala, Bangkok (Sabtu (17/12).

Pada pertandingan yang disaksikan lebih dari 45 ribu penonton ini, Indonesia harus menyerah dari tuan rumah Thailand dengan skor 0-2. Dengan demikian kemenangan di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Rabu (14/12) 2-1 tidak berpengaruh karena tim Merah Putih kalah dengan agregat 2-3.

Kedepan, kata dia, Indonesia harus bangkit karena dan mampu bersaing dengan negara lain. Hanya, semuanya harus dipersiapkan dengan baik mulai dari sistem pembinaan hingga penentuan pemain yang bakal menjadi tulang punggung timnas.

Sebelum menentukan langkah ke depan, pria yang juga menjabat sebagai Pangkostrad TNI itu mengaku akan segera mengevaluasi kinerja pelatih Alfred Riedl dan jajarannya hingga pemain yang saat ini memperkuat timnas Garuda. Evaluasi bakal dilakukan dalam waktu dekat.

"Kita memang harus menatap ke depan," ucapnya.

Kekalahan dari Thailand ini menambah panjang puasa gelar bagi Indonesia. Khusus untuk Piala AFF, kegagalan ini merupakan yang kelima kalinya. Indonesia menjadi runner-up pada 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika