Selasa 20 Dec 2016 07:03 WIB

DPR: Perbaiki Tata Kelola Sepak Bola Tanah Air

Rep: Lintar Satria/ Red: Damanhuri Zuhri
 Timnas Sepakbola Indonesia saat diterima Presiden Joko Widodo berfoto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Timnas Sepakbola Indonesia saat diterima Presiden Joko Widodo berfoto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Fikri Faqih menilai kondisi Indonesia belum menjuarai AFF 2016 kali ini, harus dijadikan momentum perbaikan sepakbola Tanah Air secara menyeluruh. Hal itu, salah satunya tercermin dari minimnya persiapan Timnas Indonesia yang hanya dua bulan dalam memersiapkan event bergengsi di kancah regional ASEAN tersebut.

“Timnas Thailand juarai AFF 2016 dengan persiapan selama enam tahun. Timnas kita baru bisa berbenah sekitar dua bulan terakhir pascadicabutnya sanksi FIFA karena kisruh PSSI. Ini tidak boleh terulang,” kata Fikri dalam siaran persnya, Senin (19/12).

Fikri menambahkan secara head to head dari 10 pertandingan, Indonesia hanya mampu menang tiga kali dari Thailand. Secara tidak langsung, hal ini menandakan Thailand tim terbaik yang ada di ASEAN. “Kita bisa belajar banyak hal dari negeri Gadjah Putih itu soal dari persiapan, ketenangan saat bermain, hingga manajemen tata kelola sepakbola di sana.,'' jelas Fikri.

Untuk memperbaiki tim nasional, Fikri mengusulkan perlunya tim nasional banyak melakukan pertandingan persahabatan. ''Saya kira, timnas Indonesia perlu banyak melakukan pertandingan persahabatan antar sesama negara ASEAN, selain untuk mengukur kekuatan dan juga pengalaman di level internasional,” papar Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX ini.

Selain itu, momentum pasca kekalahan timnas di Piala AFF ini, juga bisa sejalan dengan baru terpilihnya Edy Rahmayadi Ketua Umum PSSI. Dengan latar belakang jenderal bintang tiga Pangkostrad, Fikri yakin sosok Edy Rahmayadi dapat meningkatkan prestasi dan pembinaan usia dini secara terukur dan terencana.

“Kompetisi regular sekarang sudah berjalan. Tapi, yang perlu diingat adalah pembinaan usia muda secara berjenjang, baik U-17, U-19, maupun U-21. Jadi, yang masuk di timnas adalah para pemain senior hasil tempaan di kompetisi, juga hasil dari pembinaan. Ini harus sinkron. Dua pemain terbaik di klub, harus dikirim jadi pemain timnas. Itulah sebabnya antara pemerintah dan PSSI harus mau duduk bareng,”papar Fikri.

Dengan adanya pembenahan secara komprehensif ini, Fikri yakin AFF pada tahun 2018 mendatang, dapat dipersiapkan dengan baik dari sekarang. Khususnya menjelang event terdekat yang SEA GAMES 2017 dan ASIAN GAMES 2018

“Jangan sampai lima kali masuk final, lima kali itu pula kita menjadi runner-up. Sepak bola saat ini menjadi kebanggaan suatu bangsa, bahkan menjadi alat pemersatu. Semua mata menyoroti, tentu harus dibenahi secara serius, kalau kita tidak mau jalan di tempat,” ujar Fikri menegaskan.

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 15 10 4 1 20 10 34
2 Persib Bandung Persib Bandung 14 9 5 0 25 15 32
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 15 7 5 3 22 13 26
4 Persija Persija 15 7 4 4 21 6 25
5 Bali United Bali United 14 7 3 4 21 8 24
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement