REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) kembali menggulirkan kompetisi sepak bola perempuan. Hal tersebut dikatakan Imam, saat membuka turnamen sepak bola perempuan Piala Bengawan II 2016 di stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Imam mengatakan, turnamen Piala Bengawan II seharusnya membuka mata federasi nasional untuk juga mengembangkan sepak bola perempuan di Tanah Air. "Piala Bengawan II 2016 ini, seharusnya menjadi pertanda sepak bola Indonesia tidak cuma di dominasi oleh kaum laki-laki," ujar dia, di Solo, Rabu (28/12).
Piala Bengawan II 2016 merupakan gelaran kedua turnamen dan kampanye sepak bola perempuan di Indonesia. Gelaran tersebut, tahun ini diinisiasi oleh Yayasan Citra Raga Selaras dan pegiat sepak bola Kaukus Anak Gawang. Gelaran tersebut, mendapat rekomendasi dari Kemenpora dan persetujuan PSSI.
Meski mendapat restu dari dua otoritas sepak bola nasional, tanpa sepeser pun pendanaan dari pemerintah maupun federasi. Piala Bengawan II, tahun ini diikuti oleh empat peserta klub sepak bola perempuan yang terdiri dari: Putri Surakarta, Persijap Kartini Jepara, dan Persatuan Sepak Bola Wanita (PSW) Mataram, Yogyakarta serta Garda Siliwangi Sukabumi.
Imam menambahkan, sebetulnya di Indonesia banyak klub-klub sepak bola perempuan. Namun, minimnya kepedulian dan nihilnya kompetisi profesional, membuat sepak bola perempuan seperti tak ada. Padahal, Imam mengatakan, kompetisi sepak bola perempuan pernah ada. "Kami mendorong PSSI untuk kembali menggelar Galanita (Kejuaraan Sepak Bola Perempuan Indonesia)," ujar Imam.
Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, di negara-negara maju lainnya, juga tak cuma menjadikan sepak bola milik laki-laki. Akan tetapi, perkembangan sepak bola perempuan, menjadi satu paket kebijakan peningkatan prestasi olahraga paling favorit di dunia tersebut.
Imam mencontohkan, seperti di Amerika Serikat (AS) dan Inggris serta Cina, yang juga fokus mengembangkan sepak bola perempuan. Di negara-negara Asia Tenggara, seperti Singapura dan Myanmar, juga mempunyai kompetisi resmi sepak bola nasional bikinan federasi setempat. Bahkan, negara seperti Papua Nugini, tahun mendatang akan menjadi tuan rumah piala dunia sepak bola perempuan.