Selasa 03 Jan 2017 02:09 WIB

PSSI Diminta Bahas Liga Perempuan pada Kongres di Bandung

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
PSSI
Foto: Antara
PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Papat Yunisal mengungkapkan akan menawarkan program liga sepak bola perempuan agar dibahas dalam kongres tahunan PSSI di Bandung yang dimulai pada Ahad (8/1).

Menurut Papat, kepengurusan PSSI saat ini tak bisa cuma fokus pada sepak bola konvensional yang fokus pada laki-laki. PSSI, kata dia, semestinya juga memberikan wadah resmi serta peningkatan prestasi bagi sepak bola perempuan. Menurut dia, sepak bola perempuan, harus menjadi kebijakan yang satu paket dengan olahraga yang didominasi kelompok laki-laki tersebut.

"Memang kompetisi (resmi) sepak bola wanita ini, akan menjadi satu keinginan saya agar bisa disetujui dalam Kongres PSSI nanti," kata dia saat dihubungi, Senin (2/1).

Pemain timnas Garuda Putri di era 1980-an ini mengharapkan agar PSSI menyetujui upaya menghidupkan kembali kompetisi resmi sepak bola perempuan tahun ini. 

Papat menerangkan, sebetulnya sumber daya sepak bola perempuan di dalam negeri, tak kalah dengan yang dimiliki laki-laki. Papat menceritakan, kepengurusan PSSI lama pun sebetulnya pernah punya kompetisi resmi sepak bola perempuan yang dikenal sebagai Galanita yang diikuti sebanyak 94 klub di semua level usia. Namun, gelaran tersebut terhenti sejak 2009 silam.

Akan tetapi, meski kompetisi tersebut tak lagi digulir, namun pesepak bola-pesepak bola perempuan tetap tumbuh. Bahkan, PSSI masih menyimpan skuat timnas Garuda Putri yang terakhir kali tampil di Piala AFC Vietnam 2015. Garuda Putri pun punya skuat U-14 yang pernah gagal ke gelaran sepak bola terbesar di Benua Asia tersebut, lantaran sanksi FIFA dan pembekuan PSSI.

Saat ini, pun diterangkan Papat, sepak bola perempuan masih ada. Sejumlah kejuaraan-kejuaraan di daerah, menjadi bukti adanya minat tinggi dari kaum hawa, untuk memahat prestasi di lapangan. Baru-baru ini, ada Piala Bude Karwo 2016 dan juga Piala Bengawan II 2016 yang menstimulus klub-klub sepak bola perempuan di daerah-daerah.

Dalam catatan Papat, saat ini sudah ada sebelas tim sepak bola perempuan profesional di delapan provinsi yang bisa menjadi modal bagi PSSI membuat kompetisi resmi. "Kalau nanti dibahas, kami inginnya kompetisi (sepak bola perempuan) ini bisa dimulai April 2017. Bisa memutar kompetisi dengan enam klub saja, itu sudah bagus," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement