REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses penunjukkan kepelatihan tim nasional (timnas) sepak bola Indonesia dalam tahap akhir. Namun, Perserikatan Sepak Bola Indonesia (PSSI) belum punya keputusan siapa pelatih yang bakal membesut skuat Garuda. Keputusan di forum internal, masih menimbang-nimbang sejumlah nama-nama pengganti pelatih Alfred Riedl.
Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ade Welington mengatakan, PSSI memang sudah mengantongi 10 nama calon pelatih. Enam di antaranya impor, sisanya lokal. Dia mengatakan, soal memilih pelatih asing atau dari dalam negeri, masih dalam pembahasan. "Sudah hampir final. Sebisa mungkin akan diumumkan, tetapi kami harus pastikan 100 persen terlebih dahulu," kata dia, kepada wartawan, saat ditemui di kantor PSSI, Selasa (3/12).
Ade menerangkan, PSSI cuma punya jawaban tentang penunjukkan kepelatihan mendatang yang satu paket. Kata dia, dari 10 nama dalam catatan PSSI, akan ada kombinasi kepelatihan nasional di tiga level usia timnas. Menurut dia, ada peluang sejumlah nama pelatih asing membesut timnas Garuda Senior dan U-23.
Sedangkan dua lainnya, yakni timnas U-19 dan U-15, boleh jadi memberikan peluang bagi pelatih lokal. "Kami akan memutuskan pelatih ini satu paket. Dan sekarang, memang dalam tahap akhir prosesnya di internal terlebih dahulu," ujar dia. Ade memastikan, keputusan di kepengurusan induk soal kepelatihan nasional, akan terjawab dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, pra Kongres Tahunan, pada 8 Januari mendatang.
Pelatih Bali United, Indra Sjafri saat dihubungi mengungkapkan, dirinya masuk dalam daftar nama-nama calon pelatih timnas yang dibidik federasi nasional. Mantan pelatih timnas U-19 tersebut menceritakan dirinya pernah dipanggil Ketua Umum PSSI Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi membicarakan tentang kepelatihan.
"Saya pernah dipanggil PSSI 7 Desember. Kami membicarakan tentang timnas semua umur," ujar dia, Selasa (3/12). Dalam pembicaraan tersebut, Indra mengungkapkan, memang tak ada permintaan spesifik dari PSSI agar dirinya kembali membesut timnas Garuda. Akan tetapi, tegas dia mengatakan, jika PSSI menghendakinya kembali bergabung dengan timnas, tak akan ada penolakan.
"Menjadi pelatih timnas itu, bukan soal peluangnya ada atau tidak ada. Itu tugas negara. Siap nggak siap, harus siap," sambung dia. Namun, diapun menyampaikan, siapapun yang dipercaya melatih timnas Garuda, pastinya arsitek lapangan yang sudah diketahui kualitasnya. "Siapapun pelatih timnas, kita harus mendukungnya. Siapa pun itu," ujar dia.