Sabtu 07 Jan 2017 18:57 WIB

Kongres PSSI Fokus kepada Agenda Rekonsiliasi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Suporter Persebaya Surabaya mengikuti Parade Bela Persebaya di Surabaya, Jawa Timur, Senin (26/12) lalu. Kongres PSSI di Bandung besok salah satu agendanya adalah persetujuan pengembalian status Persebaya sebagai anggota PSSI.
Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Suporter Persebaya Surabaya mengikuti Parade Bela Persebaya di Surabaya, Jawa Timur, Senin (26/12) lalu. Kongres PSSI di Bandung besok salah satu agendanya adalah persetujuan pengembalian status Persebaya sebagai anggota PSSI.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah agenda penting akan dibahas dalam Kongres Tahunan Perserikatan Sepak Bola Indonesia (PSSI). Rapat tertutup Komite Eksekutif (Exco) PSSI, pada Jumat (6/1) melam, menyepakati agar persoalan rekonsiliasi antarklub yang bermasalah menjadi pokok bahasan utama.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ade Wellington saat dihubungi, menerangkan, persiapan federasi nasional menuju kongres, sudah rampung.  “Sudah siap 99 persen. Bahasan dalam kongres juga sudah disetujui bersama ketua umum adan anggota, dalam (rapat) Exco tadi malam," ujar Ade, Sabtu (7/1). Dia menjelaskan, kongres kali ini tetap dihadiri sekitar 107 anggota federasi pemilik suara.

Peserta kongres terdiri dari Asosiasi Provinsi (Asprov) dan klub-klub di sejumlah level kompetisi Tanah Air. Jumlah pemilik suara tersebut, yang bakal menjadi penentu keputusan dan persetujuan pembahasan yang disorongkan federasi.

Menurut Ade, ada beberapa hal yang butuh persetujuan pemilik suara. Terutama tentang rekonsiliasi antara klub dan federasi nasional. Sejauh ini, kata dia, Exco PSSI sudah menyetujui agar nasib tujuh klub bermasalah, mendapat jawaban tentang keanggotaannya dari para pemilik suara.

Tujuh klub tersebut, yakni, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persipasi Bekasi, Persema Malang, Lampung FC, Persewangi Banyuwangi, dan Persibo Bojonegoro. Klub-klub dari Divisi Utama tersebut, sejak 2013 lalu dicoret keanggotaannya sebagai anggota federasi lantaran dinilai mengikuti gelaran kompetisi ilegal saat PSSI mengalami dualisme.

Khusus Persebaya Surabaya, selain dianggap ilegal, dualisme kepengurusannya sejak 2011, sampai hari ini juga belum pungkas. "Ini nanti voters yang menentukan. Apakah kembali diterima (sebagai anggota) atau tidak. Tapi semangatnya, kita ingin agar ada rekonsiliasi," terang Ade.

Selain ketujuh klub tersebut, Exco PSSI juga meyepakati agar menyorongkan pembahasan tentang permasalahan tujuh pemilik suara dalam federasi. Mereka antara lain, terdiri dari lima klub yaitu, Persigar Garut, Persis Solo, dan PS Badung Bali, serta UNI Bandung, juga Persitas Tasikmalaya.

Dua pemilik suara bermasalah lainnya, yakni, Asprov PSSI Sumatera Utara (Sumut) dan Asprov PSSI Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka ini, Ade menagatakan, masih anggota dari PSSI. Akan tetapi, kepemilikan suaranya belum diakui lantaran persoalan di internal masing-masing. "Ini berbeda. Karena yang tujuh ini, melakukan pergantian kepengurusan tapi tanpa pemberitahuan," jelas Ade.

 

Klasemen Liga 1 2024/2025
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 7 5 2 0 7 5 17
2 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 6 4 2 0 10 7 14
3 Bali United Bali United 7 4 2 1 12 6 14
4 Persib Bandung Persib Bandung 6 3 3 0 11 6 12
5 PSM Makassar PSM Makassar 6 3 2 1 8 5 11
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement