Ahad 08 Jan 2017 20:15 WIB

ISL Kembali Berjalan, Kemenpora Minta PSSI Koordinasi dengan BOPI

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Israr Itah
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto memberikan keterangan terkait pemutusan kontrak pebalap F1 Rio Haryanto oleh Manor Racing di Kantor Kemenpora Jakarta, Kamis (11/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Kepala Komunikasi Publik Kemenpora Gatot S Dewa Broto memberikan keterangan terkait pemutusan kontrak pebalap F1 Rio Haryanto oleh Manor Racing di Kantor Kemenpora Jakarta, Kamis (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres PSSI yang digelar Ahad (8/1) di Bandung, Jawa Barat menghasilkan sejumlah keputusan. Salah satunya mengenai bergulirnya kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) pada Maret 2017. 

Menanggapi keputusan tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menilai perlu adanya koordinasi yang maksimal antara PSSI dengan pihak terkait.

"Nanti kami akan meminta untuk tetap berkoordinasi dengan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI)," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Gatot Dewa Broto kepada Republika.co.id, Ahad (8/1). 

Dia menyatakan, koordinasi tersebut diperlukan agar kejadian pada 2015 terhadap ISL tidak terulang. Saat itu, Kemenpora menunda ISL 2015 karena menginginkan klub dan PT Liga Indonesia memenuhi peraturan sesuai standar FIFA. 

Meskipun begitu, Gatot menyatakan keputusan ISL yang kembali berjalan pada 2017 merupakan hal yang positif setelah kepengurusan PSSI yang baru kembali terbentuk semenjak dibekukan. "Itu (ISL 2017) berita bagus karena sudah ada perencanaan waktu yang ditentukan," tutur Gatot. 

Dia berharap ISL 2017 bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya sesuai koridor yang ditetapkan FIFA. Gatot meminta penanganan mulai dari lisensi wasit, suporter, hingga pembayaran gaji pemain bisa lebih baik. 

Gatot menyatakan penyelengaraan ISL 2017 akan sukses jika sesuai dengan aturan FIFA dan koordinasi dengan BOPI.

"Tanpa itu jangan harap PSSI maju," ujar Gatot.

Dia menyatakan yakin kepengurusan PSSI yang sekarang bisa melakukannya meskipun banyak yang memandang sebelah mata pada awalnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement