Ahad 08 Jan 2017 20:25 WIB

Menpora Optimistis PSSI Bisa Gulirkan Liga yang Lebih Profesional

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Israr Itah
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi memaparkan pidatonya pada Kongres Tahunan PSSI 2017, di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Ahad (8/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi memaparkan pidatonya pada Kongres Tahunan PSSI 2017, di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Ahad (8/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) optimistis, kepengurusan PSSI saat ini, bisa menghadirkan kompetisi sepak bola nasional yang lebih baik. Menpora Imam Nahrawi mengatakan, pemerintah akan memberikan dukungan bagi PSSI agar bisa menghadirkan kompetisi sepak bola yang lebih profesional.

Imam menilai, rencana PSSI untuk menghidupkan kembali liga merupakan keharusan. Setelah lewat dua tahun kompetisi domestik antarklub di Tanah Air mati akibat pembekuan dan sanksi, saat ini sudah waktunya dihidupkan kembali.

"Sekarang ini kita harus saling mendukung sekuat tenaga. Pemerintah tentu sangat menyambut baik dengan pemaparan rencana PSSI ke depan," ujar dia.

Akan tetapi, Imam juga mengingatkan beberapa soal tentang Liga Indonesia mendatang. Menurut Imam, PSSI agar jangan cuma terfokus pada kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) sebagai kompetisi level tertinggi. Divisi Utama yang selama ini sebagai kompetisi kasta kedua juga membutuhkan perhatian.

PSSI, dikatakan Imam, juga tak melupakan gelaran kompetisi level ketiga, yakni Liga Nusantara. Sebab, menurut dia, kompetisi paling rendah tersebut merupakan jenjang paling awal bagi karier sepak bola putra daerah.

"Saya yakin semua punya keinginan yang sama, agar pengembangan usia dini ini juga menjadi fokus utama PSSI sampai ke daerah-daerah," ujar dia.

Selain itu, Imam juga menginginkan agar PSSI kembali menghidupkan kompetisi sepak bola perempuan. Imam mengatakan, sepak bola perempuan merupakan program peningkatan prestasi dan kemajuan sepak bola dalam negeri dari sisi lain. 

Sepak bola perempuan, kata dia fakta lapangan yang juga tumbuh dan membutuhkan wadah kompetisi. "Satu yang kurang selama ini, agar PSSI kembali menghidupkan Galanita. Satu kompetisi sepak bola perempuan yang pernah ada di Tanah Air kita," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement