Rabu 11 Jan 2017 08:13 WIB

Pembatasan Pemain Asing di Liga Indonesia Dinilai Positif

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Pesepak bola PSM Makassar Willem Jan Puim (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Persija Jakarta William Silva Costa dalam sebuah laga Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. PSSI akan membatasi jumlah pemain asing mulai tahun ini.
Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Pesepak bola PSM Makassar Willem Jan Puim (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Persija Jakarta William Silva Costa dalam sebuah laga Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. PSSI akan membatasi jumlah pemain asing mulai tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menilai baik, langkah Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) membatasi pemain asing di Liga Super Indonesia (ISL) 2017. Menpora Imam Nahrawi mengatakan, aturan pembatasan tersebut, memperluas kesempatan pemain-pemain lokal masuk ke liga profesional.

Menurut Imam, salah satu jalan buntu peningkatan kualitas sepak bola anak negeri, lantaran, klub-klub profesional di Indonesia, mengandalkan pemain-pemain asing. Padahal, kata dia, kalau menengok geliat sepak bola di daerah-daerah, banyak juga pemain-pemain lokal, yang tak kalah dan punya kemampuan laiknya pemain-pemain impor.

"Dalam konteks ini, itu (pembatasan pemain asing), sangat positif," kata Imam, saat ditemui wartawan di kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (10/1). Imam melihat, langkah pembatasan pemain asing oleh PSSI, pada ISL 2017, bakal menjadi motivasi baru bagi pemain-pemain lokal mendidik diri agar bisa ikut merasakan kompetisi resmi, bersama klub-klub profesional di dalam negeri.

Kongres tahunan federasi nasional akhir pekan lalu, menetapkan, gelaran kompetisi resmi sepak bola Indonesia, bakal dimulai pada 26 Maret mendatang. Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi, menyampaikan, bakal ada pembatasan pemain asing bagi klub-klub peserta di liga utama.

Selama ini, pembatasan pemain asing oleh PSSI, menerapkan pola 3+1. Artinya, setiap klub-klub di ISL, dibolehkan maksimal merekrut tiga pemain dari Eropa, Amerika, atau Afrika dengan tambahan satu pemain dari kawasan Asia. 

Namun, pada ISL 2017, pola tersebut diubah menjadi 2+1. Yaitu, masing-masing klub cuma dibolehkan merekrut dua pemain dari Eropa, atau Amerika, juga Afrika, dengan tambahan satu pemain dari kawasan Asia.

Edy mengatakan, pengurangan jatah klub mendapatkan pemain asing, memang dimaksudkan agar klub-klub di Indonesia, mulai mengandalkan pemain-pemain dari dalam negeri. Sebab kata dia, selama ini, pemain-pemain di dalam negeri, banyak yang mumpuni namun tak mendapatkan tempat di liganya sendiri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement